jpnn.com - JAKARTA -- Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Agus Raharjo mengatakan pengadaan barang dan jasa melalui sistem online atau e-Procurement dapat menghemat keuangan negara sekitar Rp 21 triliun pertahun.
Agus mencontohkan, saat ini sudah ada 607 LPSE di Kementerian dan Lembaga di seluruh Indonesia. Pada 2013 lalu, nilai transaksi mencapai Rp 250 triliun dan yang selesai dengan e-Procurement sebesar Rp 197 triliun.
BACA JUGA: Pengembangan Bandara Ahmad Yani Akan Segera Dikebut
"Ternyata kita bisa hemat Rp 21 triliun atau mencapai 11 persen," ungkap Agsu saat memberikan sambutan pada launching Layanan Pengadaan Secara Elektronik dan Unit Layanan Pengadaan di Kejaksaan Agung, di Jakarta, Rabu (2/4).
Ia menambahkan dalam proses pengadaan barang dan jasa sistem online ini diyakininya dapat menghilangkan praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Sebab, pengadaan dapat dipantau oleh masyarakat luas. "Semua bisa dipantau secara online nanti, sehingga semua bisa transparan," ujarnya.
BACA JUGA: 134 Penumpang Ditolak Naik Pesawat di Bandara Soetta
Menurutnya pula program e-Procurement itu sangat efektif dan efisien memangkas panjangnya birokrasi pengadaan barang dan jasa.
"Kami sangat berharap program LPSE dan ULP dapat berjalan maksimal di tiap-tiap lembaga atau instansi di seluruh Indonesia," kata Agus. (boy/jpnn)
BACA JUGA: Pemda Jangan Persulit Izin Pembangunan Pembangkit Listrik
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tuntaskan Penghambat Proyek Bandara A Yani dalam 2 Pekan
Redaktur : Tim Redaksi