jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan, implementasi sistem berbasis information technology (IT) dengan scanning kartu ujian ber-barcode bagi peserta tes CPNS memberikan keuntungan.
Sebab, akan memperpendek waktu proses registrasi ulang peserta seleksi CPNS tahun 2017, sebelum memasuki ujian seleksi kompetensi dasar (SKD).
BACA JUGA: Percayalah, Jimat Tak Akan Membantu Lulus Tes CPNS
"Kelancaran pelaksanaan tes CPNS di lapangan menjadi tanggung jawab internal birokrasi," kata Bima, Senin (23/10).
Pengaturan sistem yang akan digunakan dalam tahapan pendukung pelaksanaan ujian SKD, salah satunya tahap registrasi ulang. Tahapan ini menurut Bima, memang menjadi kewenangan instansi pembuka rekrutmen untuk menentukan.
BACA JUGA: MenPAN-RB: Ikut Tes CPNS Nggak Usah Pakai Jimat
Termasuk perihal jika terjadi keterlambatan hadir peserta SKD di lokasi ujian, apakah kemudian diizinkan mengikuti tes atau tidak.
"Dengan IT akan memudahkan sistem registrasi peserta SKD," ujarnya.
BACA JUGA: Hingga Hari Ke-5 Tes CPNS Hanya 500 yang Lulus Passing Grade
Sementara itu Sekjen Kementerian Hukum dan HAM, Bambang Rantam Sariwanto menjelaskan salah satu tahap seleksi kompetensi bidang (SKB) berupa wawancara berbasis teknologi informasi (TI) kepada peserta.
Dalam proses wawancara, pewawancara baru mengetahui perihal apa saja yang perlu ditanyakan kepada peserta dan kriteria jawaban, pada hari H saat proses pengujian dimulai. Score peserta dicetak dan ditempel di hari yang sama dengan pelaksanaan wawancara. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tes CPNS, Materi TWK Dianggap Paling Sulit
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad