Sistem NKRI Dinilai tak Mumpuni, Gulirkan Sistem Federasi

Rabu, 20 Maret 2013 – 20:38 WIB
JAKARTA - Tokoh Perhimpunan Indonesia Timur (PIT), Laode Ida mengatakan pihaknya akan menggelar Kongres Indonesia Timur dengan tema "NKRI atau Federasi: Menuju Indonesia Lebih Baik", pada 20 Mei 2013 mendatang di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dihadiri anggota dari 15 provinsi.

"Pembahasan tema tersebut menjadi penting karena sistem NKRI dirasa tidak efektif mewujudkan kesejahteraan rakyat. Yang terjadi malah ketimpangan sosial, sehingga masyarakat Indonesia Timur dipersepsikan sebagai anarkis," kata Laode Ida, saat jumpa pers di Senayan Jakarta, Rabu (20/3).

Bersama Laode juga hadir sejumlah tokoh Perhimpunan Indonesia antara lain Muhammad Syukur Mandar, Hatta Taliwang, Benny Matindas, Robert B. Keytimu, HAR Maklin, Boy Simpotan, Petrus Selestinus, Franky Maramis, Mikel Manufandu, Basri Amin, Julis Bobo, Roy Simbiak, dan Jefry.

Menurut Laode, kesan buruk terhadap masyarakat Indonesia Timur adalah akibat kemiskinan dan ketimpangan sosial sebagai konsekuensi kebijakan negara yang tidak berpihak kepada rakyat.

"Jadi, selama ini pemerintah telah gagal membangun Indonesia yang berkeadilan, sehingga kasus anarkisme masyarakat Timur itu tak boleh terus-menerus dibiarkan. Untuk itulah federasi sebagai alternative dan ini bukan makar,” tegas Laode Ida.

Dalam kesempatan yang sama, Muhammad Syukur Mandar menjelaskan, NKRI sudah berusia 68 tahun dan hingga kini belum memperlihatkan sebagai suatu sistem politik yang handal. Dalam banyak peristiwa, disaat rakyat butuh negara, negara malah tidak hadir. Oleh sebab itu federasi sebagai salah satu alternatif pengganti NKRI.

“Kalau pun tetap NKRI, maka sistem rekrutmen pemimpin negara harus diperbaiki. Misalnya, presiden dan wakilnya harus mencerminkan keterwakilan Indonesia wilayah barat, tengah dan timur," sarannya.

Menurut Syukur, federasi justru akan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah untuk mengelola sumber daya alam (SDA) secara mandiri.

Apalagi, SDA di Indonesia Timur sangat potensial. “Dengan penduduk yang kecil, dan kekayaan alam yang melimpah, seharusnya rakyat Indonesia Timur sejahtera, namun yang terjadi adalah kemiskinan. Inilah yang mesti dperbaiki,” ungkapnya.

Menjawab pertanyaan wartawan apakah kongres ini terkait dengan peristiwa suksesi kepemimpinan nasional tahun 2014 mendatang, Laode Ida dan Syukur membantahnya.

"Kongres ini sudah dibicarakan dan dirancang sejak reformasi 1998 silam. “Forum ini bukan untuk mendegradasi posisi Indonesia, tapi lebih dimaknai sebagai forum yang memberi artikulasi dan penjabaran lebih komprehensif atas peran Negara dalam memakmurkan rakyatnya untuk memicu semangat nasionalisme baru,” imbuh Laode Ida. (fas/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Minta Pejabat Biasakan tak Hidup Mewah

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler