jpnn.com, SURABAYA - Kebocoran data di era digital bisa saja terjadi. Data-data penting yang terkirim melalui e-mail bisa bocor dan merugikan banyak pihak. Karena itu, sistem pengiriman data harus diperketat.
Kondisi tersebut mendasari dua siswa SMP Al Khairiyah untuk berinovasi. Inovasi berjudul Pemanfaatan Kubus Rubik untuk Perancangan Kriptografi Simetris Menggunakan Desain Algoritma itu berhasil masuk sebagai finalis Surabaya Young Scientist Competition 2018 atau Lomba Peneliti Belia 2018 tingkat Kota Surabaya.
Inovasi yang masuk kategori Mathematics Science itu dibuat M. Hadi Fatahurrozaq dan Faisal. Hadi mengatakan, dirinya kerap mendengar keluhan kesalahan kirim pesan. Jadi, data-data pun menjadi bocor. ''Data yang mestinya privasi jadi bocor. Ini merugikan kedua pihak, baik si pengirim maupun penerima pesan,'' ujarnya.
Karena itu, dengan dibimbing Rizal Koen Asharo, Hadi dan Faisal mengembangkan sebuah sistem. Hadi yang menyukai matematika dan kubik tergelitik untuk menciptakan sistem keamanan sederhana. ''Pakai rubik karena punya tingkat keacakan yang tinggi,'' katanya.
Sistem acak pada rubik, lanjut dia, sulit ditebak. Nah, rubik itu lantas dipadukan dengan teknik kriptografi. Yaitu, ilmu dan seni dalam menjaga keamanan pesan. Caranya, Hadi menggunakan rubik 3x3x3 dan rubik 4x4x4. Setiap kotak pada rubik diberi simbol, angka, dan huruf. ''Berfungsi sebagai kode,'' jelasnya. (puj/c15/ano)
BACA JUGA: Ayanus jadi Pelajar Pelopor Berkat Matshanda
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemda tak Peduli pada Siswa Berprestasi di Bidang Olahraga
Redaktur : Tim Redaksi