JAKARTA - Anggota Komisi V DPR Ali Wongso Sinaga mengatakan, sistem pengetesan terhadap para pilot yang diterapkan selama ini terbukti mengandung kelemahan.
Dijelaskan, mekanisme tes rutin enam bulanan dengan sistem random terhadap pilot, terbukti tidak efektif. Dengan sistem random, dari 6000-an jumlah pilot, jika diambil sampel 10 persen saja, berarti hanya 600-an pilot yang secara rutin enam bulan sekali dites darah dan urinenya.
"Lah, yang 5400 pilot bagaimana?" cetus politisi Partai Golkar dari dapil Sumut itu saat dihubungi JPNN, kemarin (6/2).
Karenanya, Ali menyarankan perlu dibuat mekanisme yang lebih ketat. Seluruh maskapai disarankan menjalin kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN). "Kalau BNN dan polisi sudah punya data-data pilot yang terindikasi menggunakan narkoba,langsung ditindak saja," ujarnya.
Sementara, untuk langkah pencegahan kecelakaan pesawat karena pilotnya nyabu, perlu alat yang bisa mendeteksi secara cepat dan akurat terhadap pilot sebelum menerbangkan pesawat.
"Konon ada alatnya itu. Cukup rambutnya digunting sedikit, dimasukkan ke alat itu, bisa ketahuan apakah pilot menggunakan narkoba atau tidak dalam enam bulan terakhir," kata Ali. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mobil Rusak, Sidang Malinda Ditunda
Redaktur : Tim Redaksi