Siswa Bosan Belajar di Rumah, Aksi Tawuran Kian Meningkat

Rabu, 30 September 2020 – 08:30 WIB
Tawuran. Ilustrasi. Foto: dok jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 mengubah sistem belajar di Indonesia yang harus sesuai protokol kesehatan. Kini, para pelajar maupun mahasiswa melanjutkan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan pihak sekolah secara online dari rumah masing-masing.

Hal itu dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19 antarpelajar. Selama hampir tujuh bulan proses belajar siswa dilakukan di rumah, menimbulkan rasa bosan bagi pelajar. 

BACA JUGA: Berencana Tawuran Saat PSBB, 4 Pelajar ini Diringkus

Rasa bosan itu berpotensi berdampak pada tingkah laku negatif yang ditimbulkan pelajar, seperti melakukan aksi tawuran.

Selama pandemi, aksi tawuran marak terjadi di beberapa wilayah Jabodetabek, salah satunya di Kota Bekasi.

BACA JUGA: Warga Australia Tetap Semangat Belajar Bahasa Indonesia Online di Tengah Pandemi

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Hery Purnomo mengatakan, jumlah kasus tawuran pelajar meningkat saat memasuki pandemi Covid-19.

"Kalau melihat sebelum dan sesudah Covid-19 ini, ada kecenderungan meningkat (kasus tawuran pelajar)," kata Hery di Mapolres Metro Bekasi Kota, Selasa (29/9).

BACA JUGA: Lewat Cara ini BNI Syariah Dukung Pengembangan Ekosistem Ekonomi Halal

Menurut Hery, ada dua pemicu utama para pelajar kerap melakukan aksi tawuran. Salah satunya ialah karena bosan berada di rumah akibat adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Salah satu penyebabnya ini kan mungkin anak-anak bosan di rumah saat PSBB ini. Kedua, peran orangtua mengawasi anak-anak mereka masih kurang," ujar Hery.

Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Wijonarko menambahkan, peran orang tua sangat penting untuk mencegah para pelajar melakukan aksi tawuran. 

Orang tua diimbau untuk tidak membiarkan anak-anaknya keluar rumah saat malam hari.

"Evaluasi di mana di tengah situasi pandemi Covid-19, di mana dalam pelaksanaan kegiatan belajar itu dilaksanakan secara virtual. Namun kenyataannya itu dapat memberikan peluang untuk melakukan kegiatan aksi kriminal atau tindak pidana," papar Wijonarko.

Sebelumnya, Tim Patriot Polres Metro Bekasi Kota menangkap puluhan pelajar SMK di Jalan Raya Sultan Agung, Kota Bekasi, yang hendak melakukan aksi tawuran, Senin (28/9) malam.

Puluhan pelajar itu ditangkap saat membajak bus karyawan untuk menuju lokasi tawuran. (mcr1/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler