Siswa dan Guru Keracunan saat Berkemah

Minggu, 11 Februari 2018 – 11:53 WIB
Infus. Foto: dok JPG

jpnn.com, BANYUWANGI - Sembilan siswa SMAN 1 Giri dan empat guru keracunan saat berkemah.

Beruntung mereka mendapat pertolongan medis di rumah sakit (RS), Sabtu (10/2).

BACA JUGA: Makan Gulai Pensi, 31 Warga Muarosijunjung Keracunan Makanan

Mereka mengeluh pusing dan mual setelah menyantap menu sarapan nasi bungkus dalam kemah di sekitar air terjun Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah, Banyuwangi.

Kedatangan rombongan pasien siswa dan guru membuat petugas Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUD Blambangan kerepotan.

BACA JUGA: Usai Santap Makanan Pesta Ultah, Belasan Anak Dibawa ke RS

Petugas langsung memberikan pertolongan medis. Siswa yang diduga mengalami keracunan langsung mendapatkan tindakan di ruang perawatan. Saat datang, seluruh korban lemas.

Mayoritas wajah para siswa dan guru itu tampak pucat. Mereka juga mengeluhkan kepala pusing.

BACA JUGA: 86 Warga Dilarikan ke Rumah Sakit Setelah Makan Mie Rebus

Sebagian mengaku perutnya mulas. Para korban datang ke IRD RSUD Blambangan sekitar pukul 10.00. Tampak beberapa guru mendampingi mereka.

Beberapa saat kemudian, para wali murid mulai datang. Mereka panik mencari anak masing-masing.

Setelah bertemu, mereka sedikit lega. Para orang tua terus mendampingi putra-putrinya yang sedang mendapatkan penanganan medis hingga siang.

Tanda dan dugaan keracunan masal di perkemahan itu semakin kuat.

Para pasien siswa dan guru masih terus mual dan muntah di ruang perawatan. Beberapa korban juga antre menuju kamar mandi RS untuk buang air.


Sesekali mereka terlihat memuntahkan makanan yang telanjur masuk ke dalam perut.

Salah seorang pendamping siswa yang tak mau identitasnya disebut menjelaskan, kesembilan siswa yang keracunan sedianya sedang mengikuti kegiatan perkemahan.

Kegiatan itu dimulai Jumat (9/2) dan akan berakhir Minggu hari ini (11/2).

Kejadian bermula saat siswa yang rata-rata duduk di kelas X tersebut mengikuti sesi sarapan pagi.

Para siswa itu melahap nasi bungkus pesanan yang menjadi menu sarapan. Tapi, tidak lama setelah makan, beberapa siswa mengeluh pusing dan mual.

Tidak hanya satu, keluhan tersebut juga merembet ke siswa lainnya.

"Habis makan tadi langsung mual dan pusing," ujar Intan, salah seorang siswa yang menjadi korban.

Selain keracunan, sebagian siswa diduga kelelahan. Hal itulah yang membuat tim medis sempat memasangkan slang infus kepada beberapa korban yang mengalami keracunan. Kondisi korban sempat mendapat perhatian tim medis.

"Mereka mungkin juga kelelahan sehingga daya tahan tubuhnya menurun," ujar salah seorang pendamping siswa.

Tim medis melakukan observasi terhadap perkembangan kesehatan kesembilan korban.

Setelah dirasakan perkembangan membaik, pihak RS akhirnya memperbolehkan korban meninggalkan IRD.

"Nggak apa-apa, dibawa pulang saja. Kondisinya mulai membaik," ujar Heru, salah satu orang tua korban.

Secara terpisah, Kepala SMAN 1 Giri Mujib saat dikonfirmasi membenarkan adanya insiden keracunan yang dialami siswa dan guru pendamping itu.

Atas kejadian tersebut, dia menduga nasi bungkus yang dikonsumsi siswa dan guru menjadi pemicu.

Nasi itu, ujar dia, dibeli siswa dan guru dari order katering yang menyuplai kebutuhan seluruh peserta kemah di tempat tersebut.

Mujib tidak ingin kasus itu diperpanjang. Tentu penyedia nasi tidak punya niat dan kesengajaan untuk membuat sakit anak didik dan guru di perkemahan.

Dia ingin kasus tersebut menjadi pelajaran. Tak perlu menyalahkan pihak lain yang terkait dengan acara. (nic/bay/diq/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu Warga Meninggal Keracunan Makanan


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler