jpnn.com, GRESIK - Dua bule asal Swiss, Romain Theoduloz dan Virginie menjadi guru dadakan dalam International Class Program (ICP) di SMA Darul Islam Gresik. Mereka mengajari kebiasaan menulis lewat buku catatan.
Romain dan Virginie merupakan pasangan suami istri. Mereka melakukan kebiasaannya bersama-sama. Setiap bertemu hal baru, keduanya selalu mencatat. Sudah puluhan buku catatan mereka habiskan. ''Kuncinya adalah penasaran,'' ujar Romain dalam bahasa Inggris.
Menurut dia, siswa harus memiliki rasa penasaran yang tinggi. Keinginan menjawab penasaran itu bisa menimbulkan kemauan belajar. Catatan akan memudahkannya. Karena itu, Romain dan Virginie selalu membawa buku catatan. Setiap bertemu kosakata baru atau hal baru, mereka menulisnya. Setelah itu, mencari jawabannya. Sudah 60 hari keliling Indonesia, notes masing-masing sudah penuh.
''Catatan saya tidak terhitung. Kemanapun saya bawa,'' ucap Virginie dalam bahasa Inggris.
Kebiasaan pasangan itu menjadi inspirasi para siswa. Misalnya, Maghfiroh Maulidatul Rochmah dan Mareta Ninda Ardila. Dua siswa kelas XI tersebut menilai kebiasaan dua bule itu bisa menjadi contoh. Terutama bagi siswa yang kosakata bahasa Inggris-nya masih minim. "Apalagi ini di dalam kelas internasional. Siswa bisa membiasakan mencatat setiap kosakata baru. Ini akan berguna,'' ujar Maulidatul.
Kepala SMA Darul Islam Abdul Abas menyarankan siswanya agar meniru kebiasaan dua bule yang kebetulan guru itu. Anak zaman sekarang lebih suka pakai gawai. ''Bisa saja mencatat di handphone. Tetapi, tentu berbeda. Menulis di buku catatan lebih menambah daya ingat daripada HP,'' paparnya. (son/c15/roz)
BACA JUGA: Pakde Karwo Usul Pendidikan Vokasional dalam Madrasah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Tasikmalaya dan Garut, Kepsek Ngutang Demi UNBK
Redaktur : Tim Redaksi