jpnn.com - Kondisi pendidikan di Tanah Air masih memprihatinkan.
Di tengah gencar-gencarnya pemerintah menyosialisasikan ujian nasional berbasis komputer (UNBK), banyak sekolah yang justru pontang-panting cari utangan untuk membiayai program tersebut.
BACA JUGA: FSGI: Belum Ada Temuan Kebocoran UNBK SMK
Seperti yang terjadi di Tasikmalaya dan Garut.
Banyak kepala sekolah utang kepada pihak ketiga untuk menyelenggarakan UNBK.
BACA JUGA: Hanya Lima Madrasah Aliyah Gelar UNBK
"Kami dapat laporan kalau kepsek-kepsek di Tasik dan Garut cari utangan ke sana ke mari karena ketiadaan biaya penyelenggaraan akibat dana BOS yang belum cair atau diterima sekolah," kata Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti di Jakarta, Rabu (5/4).
Harga server yang mahal, pengadaan jaringan dengan bandwidth memadai juga tak murah. Belum lagi penyedian laptop untuk memenuhi ketentuan 1 : 3.
BACA JUGA: Kena Panah, Menancap di Kepala, Anak SMK Gagal UNBK
"Dana sekolah yang terbatas lebih diperparah dengan dana BOS belum cair/ diterima sekolah, sehingga banyak kepala sekolah terpaksa mencari utangan," ujar Retno.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Pengaduan Warnai UNBK Hari Pertama
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad