jpnn.com, PAUH - Seorang siswa dilaporkan hilang saat magang di lahan pertambangan batu bara milik PT Gelora Geoservice Indonesia di Pauh, Kabupaten Sarolangun, Jambi.
Polisi bersama pihak perusahaan sampai saat ini masih melakukan pencarian terhadap korban.
BACA JUGA: 3 Oknum Polisi Mencuri Motor Telah Memalukan Institusi Polri, Pecat
"Sejak dinyatakan hilang pada Rabu (5/10) lalu di lahan pertambangan batu bara tempat korban magang bekerja di PT Gelora Geoservice Indonesia (GGI), pihak kepolisian, perusahaan, dan keluarga korban masih terus melakukan pencarian," kata Kapolres Sarolangun AKBP Anggun Cahyono dikonfimasi, Minggu.
Siswa magang yang hilang tersebut bernama Ahmad Sabri (17), warga Perumahan Graha Bumi Eka Jaya Blok H3 Kota Jambi.
BACA JUGA: Kronologi Mahasiswa UGM Tewas di Halaman Hotel, Polisi Temukan Fakta
Korban merupakan pelajar SMK Muhammadiyah Kota Jambi yang magang di perusahaan tambang batu bara PT Gelora Geoservice Indonesia.
Pihak kepolisian dan perusahaan serta keluarga korban dalam beberapa hari ini telah mencari keberadaan Sabri, namun hingga saat ini siswa tersebut belum dapat ditemukan.
Belum ada informasi atau petunjuk terkait keberadaan korban orang hilang yang didapat polisi.
Pencarian dilakukan mulai dari sekitar lokasi kamp PT RAP - HK, dilanjutkan ke kamp tim pengeboran PT GGI di Desa Lubuk Napal, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, yang berjarak sekitar 1,5 kilometer atau lebih kurang 40 menit dengan jalan kaki ke lokasi tambang batu bara.
"Hingga saat ini Ahmad Sabri belum ditemukan dan masih dalam pencarian," kata kapolres.
Kapolres juga menyebutkan siswa magang ini membawa telepon genggam dengan nomor 082182535208 dan 083106005873, serta alat GPS dan menggunakan sepatu safety tambang.
Adapun ciri-ciri korban memiliki tinggi adan 165 cm, berat badan 55 Kg, warna kulit sawo matang, rambut pendek dengan berpakaian lapangan kerja dan menggunakan sepatu safety.
Kepolisian mengimbau jika ada masyarakat setempat yang menemukan orang dengan ciri-ciri seperti di atas untuk segera melapor ke kantor polisi terdekat. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti