DEPOK--Wakil Presiden Boediono mengimbau, agar siswa mampu merelakan alokasi beasiswa diberikan hanya untuk siswa tidak mampu. Pemberian beasiswa miskin diutamakan untuk memperluas akses secara berjenjang mulai pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Menurutnya, mendapatkan akses yang sama merupakan esensi dari program Wajib Belajar.
"Yang mendapatkan beasiswa seyogyanya mereka yang tidak mampu mendapatkan akses penuh sebelumnya. Jadi sekali lagi, sangat bagus bagi siswa yang sudah punya kemampuan finansial tidak mengklaim beasiswa. Harap berikan beasiswa miskin itu kepada yang tidak mampu," tegas Wapres di sela acara Rembuknas Dikbud, Sawangan, Depok, Selasa (28/2).
Beasiswa untuk siswa miskin (BSM) tersebut, Wapres mengakui memang sudah merupakan niat peemerintah untuk meningkatkan dunia pendidikan di Indonesia. Terutama, perluasan akses bagi para siswa yang tidak mampu, tinggal di daerah terdalam, terluar dan tertinggal.
"Siswa yang belum mendapatkan akses pendidikan, maka dipastikan akan mendapatkan beasiswa atau akses pendidikan secara penuh dari pemerintah. Jumlah siswa yang berhak mendapatkan ini cukup banyak," imbuhnya.
Sementara untuk mendukung perluasan akses pendidikan di Indonesia dengan menyalurkan beasiswa sebesar Rp 3,9 triliun dari APBN dan Rp 2 triliun dari APBNP 2012 ini, Wapres menyampaikan, pemerintah juga telah menyisihkan dana untuk pembangunan fasilitas pendidikan yaitu program perbaikan ruang kelas rusak dan rusak berat. Pemerintah sudah memutuskan untuk meluncurkan program rehabilitasi sekolah dan ruang kelas rusak.
"Tahun ini kalau tidak salah, ada sekitar 172 ribu ruang kelas yang akan selesai di rehab. Ini semua, baik sekolah negeri maupun swasta. Dalam hal ini, tentu tujuannya untuk meningkatkan kualitas dari fasilitas pendidikan. Sehingga, mampu meningkatkan kualitas dari output pendidikan," tukasnya. (Cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendikbud Bentuk Unit Antigratifikasi
Redaktur : Tim Redaksi