Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Musliar Kasim mengatakan, kepala rumah tangga pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS/kartu kuning) diminta mendaftarkan anaknya ke sekolah tempat siswa terdaftar untuk dicalonkan sebagai menerima BSM.
“Ini dilakukan untuk memberikan rangsangan kepada orang tua mengirimkan anaknya ke sekolah,” kata Musliar saat Sosialisasi Kebijakan Pengurangan Subsidi BBM dan Program Percepatan dan Perluasan Perlindungan Sosial (P4S), serta Program Khusus Lainnya di Hotel Merlyn Park, Jakarta, Kamis, (20/6).
Musliar mengatakan, KPS sudah dikirim dan diharapkan paling lambat diterima keluarga sasaran pada akhir Juni. Orang tua, kata dia, harus menyerahkan KPS disertai dengan kartu keluarga ke sekolah.
“Selanjutnya, kepala sekolah/madrasah menentukan calon penerima BSM berdasarkan KPS,” katanya.
Alokasi dana BSM berdasarkan APBN-P 2013 sebanyak Rp 7,43 triliun untuk 16,6 juta siswa. Kemudian Kemdikbud akan menyalurkan sebanyak Rp 6,04 triliun bagi 13,53 juta siswa, sedangkan Kementerian Agama (Kemenag) akan menyalurkan sebanyak Rp 1,39 triliun bagi 3,07 juta siswa.
“Jumlah ini belum termasuk untuk tambahan sasaran beasiswa Bidikmisi sebanyak Rp 100,8 miliar (Kemdikbud Rp 53,4 miliar dan Kemenag Rp 47,4 miliar),” katanya.
Berdasarkan APBN-P 2013 pula, satuan biaya BSM mengalami kenaikan dibandingkan APBN 2013. Nantinya per siswa per tahun pada jenjang sekolah dasar (SD) naik dari Rp 360 ribu menjadi Rp 450 ribu, jenjang SMP naik dari Rp 560 ribu menjadi Rp 750 ribu. Sedangkan untuk jenjang SMA sederajat tidak mengalami, tetap Rp 1 juta.
Penyaluran BSM ini sendiri langsung dilakukan setelah APBN-P 2013 cair dan dilakukan dua tahap. Semester pertama pada akhir September mendatang, siswa akan menerima setengah dari alokasi BSM ditambah manfaat yang diberikan hanya satu kali.
“Semua penerima BSM APBN-P 2013 menerima tambahan manfaat sebesar Rp 200 ribu/siswa,” katanya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin menyatakan, BSM yang diberikan bagi siswa madrasah berperan sangat signifikan. Dia menyebutkan, dari sebanyak 8,3 juta siswa madrasah, sebanyak 40 persen siswa madrasah adalah siswa miskin. Adapun siswa yang mendapatkan BSM sebanyak 3 juta atau 39,8 persen.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemdikbud Dituding tak Paham Pendidikan Karakter
Redaktur : Tim Redaksi