Siswa SD Dianiaya Orangtua Siswa

Senin, 24 Desember 2012 – 13:26 WIB
JAMBI – Aparat kepolisian sektor Jambi Timur hingga saat ini masih belum melakukan proses pemerikasaan terhadap pelaku HR, terkait dengan pemukulan terhadap siswa Sekolah Dasar Negeri  (SDN) 86 Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi, SF (8). Pasalnya SF didapati oleh keluarganya babak belur dihajar dan di pukuli hingga pingsan di dalam lingkungan SDN 86 Kecamatan Jambi Timur oleh pelaku pada 7 Desember 2012 lalu.

Orang tua korban, Maimunah kepada harian ini mengatakan, kejadian pemukulan ini berawal dari karena kesalahpahaman. Pada awalnya anak korban yang bernama  Febri sedang bermain dan melemparkan sebuah penghapus sehingga mengenai kening siswa lainnya. Setelah kejadian tersebut siswa yang tidak sengaja kena dengan lemparan yang dilakukan oleh anak korban tersebut mengadukan hal tersebut kepada orang tuanya.

“ Anak saya tidak sengaja, karena pada saat itu semua siswa sedang bermain dan tanpa sengaja anak saya melempar penghapus dan mengenai kawannya dan kawannya yang terkena lemparan penghapus tersebut melaporkan kejadian ini kepada orang tuanya” ujarnya, Minggu (23/12).

Setelah mendengarkan laporan dari anaknya, lantas orang tua anak tersebut datang kesekolah dan bersikap beringas terhadap SF. “Kepala anak saya dibenturkan ke dinding, akibat benturan tersebut bibir anak saya bonyok dan banyak mengeluarkan darah begitu juga dengan telinganya. Dan yang lebih ironisnya lagi kejadian pemukulan tersebut terjadi di depan gurunya,” ungkapnya.

Setelah kejadian tersebut, dirinya langsung melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian. “ Namun apa yang kami  dapatkan, laporan yang saya ajukan sama sekali tidak digubris oleh pihak kepolisian,” kesalnya.

Bukan hanya itu saja yang, bahkan saat melaporkan kejadian tersebut dirinya malah dimintai sejumlah uang untuk membuat laporan atas pemukulan yang terjadi terhadap anaknya.

“Kami malah di minta duit untuk membuat laporan tersebut. Bukan itu saja kami yang melaporkan kejadian tersebut juga dituduh telah melakukan pembohongan,” bebernya.

Terpisah, Kapolsek Jambi Timur, AKP Feri Ferdian, SIk kepada harian mengatakan, keluarga korban memang telah melaporkan kejadian tersebut. Namun keluarga korban tidak melaporkannya pada saat setelah kejadian, akan tetapi mereka melaporkannya 3 hari setelah hari kejadian tersebut.

Menurut Kapolsek, sebelum membuat laporan atas kejadian tersebut pihak keluarga korban meminta untuk melakukan visum terhadap korban. “Anggota membuat surat untuk melakukan visum di rumah sakit dan setelah visum dilakukan, anggota menyuruh pihak korban kembali lagi ke Polsek untuk membuat berita acara atas laporan dari pihak korban, namun pihak korban tidak datang hingga sekarang,” jelasnya lagi.

Terkait dengan adanya keluarga korban yang mengatakan pihak kepolisian meminta sejumlah uang untuk membuat laporan tersebut, Kapolsek membantah hal itu. “Itu tidak benar, kami tidak pernah meminta sejumlah uang untuk membuat laporan. Pada saat tu, anggota hanya menjelaskan saat melakukan visum itu ada biayanya, itu saja,”pungkas Kapolsek.(fad)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oknum Guru Tinju Siswi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler