CINERE – Anak SD menikam teman sendiri hingga sekarat, kemarin. MAN (13) pelajar kelas VI, SD Negeri Cinere I ini menusuk temannya SM(13) dengan pisau dapur di Jalan Pari Pesanggrahan I BCI, Perumahan Bukit Cinere Indah, Blok A, Kelurahan Cinere, Kecamatan Cinere. Kejadian mengerikan itu terjadi sekitar pukul 06:30.
Korban langsung ambruk dalam parit bersimbah darah, setelah delapan tikaman pisau dapur dari pelaku merobek sekujur tubuhnya. Dua tusukan dibagian perut, dua tusukan dilengan tangan kiri dan kanan, dan satu tusukan di paha kiri, satu tusukan di tumit kanan, dan dua luka tusukan di betis kiri, usus korban terbuyar keluar. Beruntung jiwa terselamatnya, tubuhnya langsung dilarikan ke UGD RS Fatmawati.
Penusukan itu berawal dari aksi jahat tiga sekawan, pelaku penusukan MAN dan dua temannya GB(13) dan KR(13). Pelaku sebelumnya mencuri hp di rumah korban pada Rabu (15/02).
Setelah berhasil mencuri, pelaku menjual hp tersebut, dan mengajak GB dan KR ke konter di Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo seharga Rp110 ribu. Hasilnya, dibagi menjadi tiga yakni, MAN Rp50 ribu, GB Rp50 ribu dan KR Rp10 ribu.
Lantaran, mendapatkan jatah lebih sedikit, KR memberitahukan kepada korban, kalau yang mencuri hpnya itu adalah MAN. Sementara GB mengembalikan uang korban sebesar Rp30 ribu. Keseokan harinya, Kamis (16/02) korban meminta AN mengembalikan Hp miliknya.
Jumat pagi, MAN tiba-tiba menyambangi rumah SM, untuk mengajak pergi bersama ke sekolah. Tapi, ternyata bukannya ke sekolah, AN malah mengajak paksa SM ke Jalan Pari Pesanggrahan I BCI.
Keduanya kemudian adu mulut, secara tiba-tiba MAN mengeluarkan sebilah pisau dapur dari dalam tasnya dan menusuk SM delapan kali hingga mengakibatkan usus SM terurai keluar, dan tersungkur didalam parit.
Satpam perumahan yang menemukan korban, Eman Sunandar (46) menuturkan, tidak sengaja melihat korban yang tergeletak dalam parit perumahan, dan langsung menghubungi beberapa rekannya menggunakan radio panggil. Namun, tanpa di sengaja polisi pun telah tiba dilokasi dan mengangkat korban. “Saya tidak tahu kapan penusukannya, soalnya korban saya temukan tergeletak di parit,” tuturnya.
Sementara itu, Kapolsek Limo, Kompol Sukardi mengatakan, pihaknya mengetahui terjadinya penusukan, karena mendapat laporan dua satpam. Dengan cepat, Unit Reskrim pun diterjunkan untuk menyelidiki kejadian tersebut.
“Setelah kami larikan korban ke RS Fatmawati, kami pun segera mengecek nama dan sekolah korban. Saat kami periksa, salah satu siswa kedapatan membawa pisau. Dan anak itu pun kami bawa ke Polresta Depok untuk diperiksa,” katanya.
Di tempat yang sama, Kanit Reskrim Polsek Limo, AKP Supriadi mengungkapkan, dari hasil oleh tempat kejadian perkara (TKP), kejadian itu telah direncanakan pelaku. Pisau dapur itu sudah dibawa dari rumah dan dimasukkan ke dalam tas. Dari keterangan pelaku, dia dendam kepada korban yang meminta HP yang dicuri dikembalikan.
“Kalau pengakuan pelaku, mendingan temannya itu dihabisi, dari pada ngadu sama guru dan polisi. Jadi, penusukan ini dilakukan dengan sadar dan direncanakan,” bebernya.
Selain itu, kata dia, pihaknya sudah menahan GB dan KP. Keduanya terlibat kasus pencurian HP milik korban yang berbuntut penganiayaan. Bahkan, pihaknya siap menjerat pelaku dengan pasal berlapis. Untuk Gobeng dan Kepri, akan menjerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman lima tahun penjara.
Sedangkan, pelakau MAN dikenakan pasal 363 KUHP tentang pencurian dan pasal 351 tentang penganiayaan berat, dengan ancaman 15 tahun penjara. Pihaknya juga berencana memeriksa psikologis kepada pelaku.
“Kami sudah menyerahkan ke tiga pelakunya ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Kemungkinan besok salah satunya akan kami periksa kejiwaan. Dan saat ini kami masih menunggu kepulihan korban,” pungkasnya.(hmi/asi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dituduh Memerkosa, Kepala Sekolah Gugat Balik
Redaktur : Tim Redaksi