Siswa SMA Adzkia Raih Medali Perak Kompetisi Memanah

Senin, 13 Februari 2023 – 11:36 WIB
Ajang Tzorfas Archery Competition 2023 ArcherTech Indonesia (TZF23), Jumat kemarin (8/2). Foto: Dokumentasi Humas SMA Adzkia

jpnn.com, TANGSEL - Usaha siswa Sekolah Kader SMA Adzkia Islamic School Pesantren Daarut Tauhiid Serua, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, berbuah manis.

Setelah ikhtiar dengan rutin latihan serta memperbanyak doa, dua siswa sekolah yang berada di bawah binaan KH Abdullah Gymnastiar ini berhasil meraih medali perunggu dan perak kompetisi memanah dalam ajang Tzorfas Archery Competition 2023 ArcherTech Indonesia (TZF23), Jumat kemarin (8/2).

BACA JUGA: Mantap! SMA Adzkia Borong Medali Pekan Olahraga dan Seni Antarpesantren se-Tangsel

Coach Memanah SMA Adzkia Ustaz Akmal Jumara mengatakan setidaknya ada 20 sekolah di Kota Tangerang Selatan yang juga mengikuti kompetisi memanah ini.

“Alhamdulillah, ada dua siswa SMA Adzkia yang berhasil meraih medali dalam ajang ini, yang pertama atas nama Muznah Nafisah dari kelas XI MIPA dan Qonita Muyasaroh dari kelas X MIPA,” ujar Akmal Jumara, Senin (13/2).

BACA JUGA: Bercerita Dipaksa Buka Hijab, Aghnia Adzkia Bikin Heboh Dunia

Coach memanah yang akrab disapa Abah Akmal ini mengatakan butuh dua bulan persiapan latihan sebelum mengikuti ajang ini.

“Kami siapkan waktu latihan rutin sepekan tiga kali di sela-sela waktu istirahat atau pribadi mereka, dengan durasi 60 menit sekali latihan,” kata Ustaz Akmal.

BACA JUGA: Wisata Halal, Sandiaga Uno Berkuda dan Memanah di The Hub

Selain latihan rutin, dikatakan Abah Akmal, hal yang menjadi fokus persiapan timnya adalah mental selama menghadapi pertandingan.

Kedua siswa ini, menurut Abah Akmal, merupakan pemula dan baru pertama kalinya mengikuti lomba.

Selain itu, tempat latihan yang minim karena tidak adanya lapangan khusus untuk berlatih merupakan tantangan tersendiri bagi tim yang digawanginya.

“Tidak seperti di sekolah lain yang mungkin memiliki tempat khusus untuk latihan, kondisi yang kami alami di Adzkia memang cukup unik. Kadang kami latihan di parkiran, kadang di area pembangunan masjid, kadang di aula. Pindah-pindah tergantung kondisi. Namun, alhamdulillah, hal tersebut tidak menyurutkan semangat mereka berlatih,” ujarnya.

Hal menarik lain yang diungkapkan oleh Abah Akmal, selain dari fasilitas adalah tentang bagaimana cara dua siswi dari sekolah beasiswa yang berada di bawah naungan Yayasan Daarut Tauhiid Rahmatan Lil Alamiin ini dalam mengatur waktu dan pendanaan.

“Aktivitas siswa disini cukup padat. Pagi anak-anak ini sekolah seperti siswa SMA pada umumnya dengan mengikuti aktivitas belajar mengajar di kelas, dan malam mereka disibukkan dengan kegiatan kajian kitab ataupun menghapal Al-Quran. Jadi waktu latihan benar-benar disiasati sedemikian rupa,” ujar Abah Akmal.

Begitu pula dalam hal pendanaan. Dituturkan pria yang juga Wakil Kepala SMA Adzkia bidang Kepengasuhan ini, Muznah dan Qonita menabung selama dua bulan untuk mempersiapkan biaya pendaftaran lomba.

“Alhamdulillah, usaha mereka tidak mengkhianati hasil. Qadarullah, semua atas izin Allah, mereka dapat memperlihatkan hasil latihan dengan ikhtiar terbaik berikut. Muznah walaupun harus merelakan juara eliminasi, namun dikualifikasi dia urutan kedua (Best Score). Sementara Qonita mampu mempertahankan performanya di final sehingga dapat peringkat ketiga eliminasi dan mendapatkan perunggu,” kata Abah Akmal. (rhs/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadi Anak Pesantren, Prilly Tertarik Belajar Memanah


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler