Siswa SMA Tewas Dikeroyok, Begini Kronologinya

Selasa, 08 Maret 2016 – 16:49 WIB
ILUSTRASI. FOTO: Pixabay.com

jpnn.com - SOE – Frengki Beis (16), seorang siswa SMA PGRI Mnelalete, Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (5/3) meregang nyawa.Hal ini akibat korban dan temannya Nikson Lasboi dikeroyok sejumlah oknum pemuda di RT 22/RW 01, Dusun A, Desa Nulle, Kecamatan Amanuban Barat, TTS, tepatnya di kebun milik Eliaser Selan.

Nikson yang ditemui di RSUD SoE mengatakan kasus itu bermula ketika ia bersama korban kembali jalan-jalan dari Niki-niki. Saat itu, keduanya menumpang angkot. Sesampainya mereka di tempat kejadian perkara (TKP), sejumlah pemuda mengenakan helm menghadang angkot yang mereka tumpangi.

BACA JUGA: Bentrok Ormas di Bogor: Seorang Pecatan TNI Ditangkap

Saat itu, Nikson yang berdiri di pintu angkot disuruh turun dan tanpa banyak tanya ia langsung dikeroyok menggunakan batu, hingga melukai kepalanya di bagian kiri dan kanan. Karena merasa dirinya terancam, ia kemudian melarikan diri ke rumahnya di Mnelalete untuk meminta bantuan.

“Waktu itu saya gantung di pintu angkot, sedangkan Frengki duduk di bagasi angkot dengan teman-teman yang lain. Frengki disuruh turun, kemudian kami langsung dikeroyok. Saya sempat melarikan diri, sedangkan Frengki tidak lolos karena banyak orang yang peluk dia,” ucap Nikson.

BACA JUGA: Polisi Tangkap Pelaku Penculikan Siswi SMK

Beberapa saat kemudian Nikson bersama beberapa temannya kembali ke TKP. Dan, saat itu mereka tidak melihat Frengki yang saat ini duduk di kelas II jurusan IPS itu di TKP. Nikson bersama teman-temannya yang lain kemudian mencari Frengki dan akhirnya menemukannya tak jauh dari lokasi, yakni sekira 8,5 meter dari jalan.

Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Mapolres TTS dan ketika menerima laporan itu, tim identifikasi langsung diterjunkan untuk melakukan olah TKP.

BACA JUGA: Astaga! Balita 3,5 Tahun Dicabuli Kakeknya Sendiri

Dari hasil olah TKP, korban yang diketahui warga Desa Oepliki, Kecamatan Noebeba-TTS itu ditemukan dalam kondisi telungkup miring ke kiri. “Setelah kami olah TKP, kami langsung evakuasi jasad korban ke RSUD SoE untuk visum,” kata Kaur Identifikasi Polres TTS, Aipda Laurens Jehau.

Dari hasil olah TKP yang dilakukan dr. Lilik Widyawati, ditemukan korban mengalami luka robek terbuka pada bagian punggung kanan dengan panjang 3,8 Cm dan lebar 2 cm serta dalam 9 Cm tembus hingga tulang mengenai paru-paru. Korban juga diketahui mengalami luka gores pada bagian dada, betis kaki kanan. Korban diduga kuat, tewas akibat dibunuh dengan cara ditusuk dengan menggunakan benda tajam di bagian punggung hingga pendarahan dalam.

“Korban meninggal karena mengalami perdarahan dalam,” kata dr. Lilik

Kasat Reskrim Polres TTS, AKP Farya Arista mengatakan para pelaku pengeroyokan hingga menyebabkan orang lain meninggal itu, saat ini masih dalam proses identifikasi dan juga pengejaran pihak kepolisian Polres TTS. “Kami masih identifikasi dan juga cari para pelaku pengeroyokan,” ungkap Farya.(timor express/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Anak Korban Pencabulan Ayah, Histeris Dengar Kata Papa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler