Siswa SMK Ciptakan Mobil PMK Mini

Solusi Kebakaran di Gang Sempit

Kamis, 14 Maret 2013 – 19:01 WIB
MINI: Kendaraan pemadam kebakaran berukuran kecil hasil karya siswa SMK di Jatim. FOTO: Jawa Pos.
SURABAYA - Tidak semua kebakaran yang terjadi bisa diatasi dinas pemadam kebakaran (PMK). Pasalnya, banyak gang sempit yang tidak bisa dilalui mobil PMK. Namun, kesulitan itu tidak lama lagi akan teratasi dengan mobil PMK mini karya para siswa SMK.

Mobil tersebut diciptakan para siswa SMK yang magang di UPT Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan (PPPK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Jatim. Total ada 15 siswa yang ikut dalam pembuatan mobil itu. Mereka berasal dari SMKN 1 Widang, Tuban; SMK PGRI 1 Tuban; SMK Dharma Siswa Kraksan; SMK Canda Bhirawa Pare; SMKN 2 Lamongan; dan SMKN 1 Udanawu, Blitar.

Kemarin (13/3) mobil mini itu diluncurkan Kepala Dikbud Jatim Harun. Dalam peluncuran tersebut, Harun mencoba untuk memadamkan api dengan air yang disemprotkan dari mobil PMK mini. Dalam waktu sekejap, apa itu pun padam. Selain memadamkan api, Harun mengendarai mobil yang berwarna merah tersebut. "Mobil ini masih uji coba. Jadi, masih ada beberapa kekurangan," jelasnya saat ditemui di sela-sela peluncuran.

Mobil tersebut sangat mirip dengan mobil PMK yang sudah ada, khusus bentuk tangki dan warna. Ukurannya saja yang berbeda. Tangki mobil PMK mini hanya bisa menampung 1.860 liter air. Mobil itu juga dilengkapi slang panjang berukuran 30 meter yang mampu menyemprotkan air sejauh 25 meter. "Jadi, total jangkauannya 55 meter," jelas Kepala UPT PPPK Sumardijono.

Untuk menyemprotkan air, mobil tersebut menggunakan mesin diesel yang terpasang di belakang tangki. Sedangkan bagian depan mobil dibuat terbuka sehingga pengemudi bisa terlihat seperti sedang mengendarai sepeda motor. Tidak semua bahan yang digunakan untuk membuat mobil itu baru. Ada komponen barang bekas yang masih bisa dipakai, yakni mesin mobil.

Mar -sapaan akrab Sumardijono- menyatakan, mobil PMK mini itu menggunakan mesin Daihatsu Hijet 55 cc. Mobil tersebut bisa melaju dengan kecepatan 80 km per jam. Menurut dia, pembuatan mobil itu tidak terlalu lama. Hanya dalam waktu tiga bulan, mobil tersebut sudah jadi. Dia memperkirakan, pembuatan mobil itu menelan biaya Rp 25 juta. "Kan tidak semua bahannya baru," ungkapnya.

Dia mengatakan, pembuatan mobil itu terinspirasi banyaknya kebakaran yang terjadi di gang-gang sempit di Surabaya. Menurut dia, mobil PMK yang ukurannya cukup besar sulit masuk ke dalam gang. Nah, dengan mobil PMK mini, diharapkan kebakaran di gang bisa teratasi.

Mar menambahkan, masih ada bagian yang harus dibenahi pada mobil tersebut. Salah satunya, persneling. Persneling mobil mini belum lancar saat digunakan. Kadang-kadang masih alot dan sulit digerakkan. "Kekurangan itu yang akan kami benahi," jelasnya.

Puguh Eko Susanto, salah seorang siswa yang ikut menciptakan mobil PMK mini, menceritakan bahwa proses paling sulit adalah membuat tangki. Sebab, tangki itu harus sama dengan mobil PMK pada umumnya. Ketika pembuatan tangki, besi pelat yang digunakan sering penyet. "Berkali-kali seperti itu," kata siswa SMKN 1 Widang, Tuban, tersebut.

Harun menambahkan, pembuatan mobil PMK mini akan terus dikembangkan. Jika sekarang hanya satu unit, ke depan mungkin bisa ditambah. Namun, lanjut dia, pihaknya tidak akan memproduksi masal karena bukan tugas Dikbud Jatim. Produksi masal adalah kewenangan produsen atau pabrik. Dia berharap, para pengusaha bisa melirik mobil yang telah diciptakan para siswa SMK itu. (lum/mas/fat)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Suara Gempa Jepang Terdengar Hingga Ruang Angkasa

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler