Siswa SMP dan SMA Kesatuan Bangsa Diingatkan Jangan Belajar Ilmu Agama dari Medsos

Jumat, 17 Januari 2020 – 21:08 WIB
Para pembicara seminar di SMP-SMA Kesatuan Bangsa, tentang pentingnya menangkal radikalisme. Foto: Istimewa for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - SMP dan SMA Kesatuan Bangsa, Bantul, DI Yogyakarta, menggelar seminar sekaligus penyuluhan mengenai pentingnya menangkal radikalisme.

Seminar menghadirkan Iptu Sudiasih selaku kanit Bintibmas Sat Binmas Polres Bantul serta dari Polsek Sedayu yaitu Kanit Binmas Iptu Dedi Turnandi dan Panit Binmas Iptu Gunawan Wibisono.

BACA JUGA: Pelajar Garda Terdepan Cegah Radikalisme

Iptu Sudiasih pada acara tersebut menyampaikan pentingnya keterbukaan pikiran (open minded) dan kewaspadaan terhadap upaya perekrutan kelompok-kelompok radikal.

Pesan penting yang disampaikan yakni agar siswa lebih memperdalam ilmu agama dari sumber-sumber yang terpercaya seperti ustaz dan kiai. Bukan dari sosial media.

BACA JUGA: SKB Penanganan Radikalisme ASN, Menteri Tjahjo: Kalau Mau Nyinyir Silakan Saja

"Jangan mudah termakan informasi dari sosial media. Sebaiknya bertanya kepada sumber-sumber yang kredibel," kata Iptu Sudiasih.

Sementara Ahmad Ihsanudin, humas SMA Kesatuan Bangsa mengungkapkan, seminar yang digelar Rabu (15/1) tersebut mendapat sambutan luar biasa dari para siswa dan para guru.

BACA JUGA: Beredar Pengumuman Rekrutmen CPNS dan PPPK dari Honorer, Palsu!

Bahkan Kepala Sekolah SMP Kesatuan Bangsa Ahmad Fauzi dan Kepala SMA Kesatuan Bangsa Ahmad Nurani mengikuti seminar hingga tuntas.

"Tujuan seminar ini sebenarnya untuk memberikan wawasan terkait bahaya radikalisme, serta pengertian dan cara mengatasi paham tersebut," tandasnya. (esy/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler