jpnn.com, PADANG - Hendrik, 14, remaja yang masih duduk di bangku SMP, mengalami luka di bagian kaki kanan, dada, hingga mulutnya.
Korban terluka karena terjatuh dari motor setelah diduga ditendang oleh oknum polisi.
BACA JUGA: Pasangan Kekasih Kena Razia, Si Cewek Hanya Pakai CD
Foto korban saat mendapat perawatan di Rumah Sakit Reksodiwiryo Ganting, Padang, Sumbar, viral di media sosial Facebook sejak diposting kemarin pagi (13/12).
Pihak Polda Sumbar membenarkan oknum polisi yang dimaksud dalam postingan itu bertugas di kesatuan Polantas.
BACA JUGA: Kepergok Razia, Ngakunya Bersaudara
Postingan pelajar terluka pertama kali di-upload di akun Facebook Cristian Ferdian Salim, yang tidak lain kakak korban.
Dalam foto terlihat, adiknya yang diketahui bernama Hendrik, 14, yang masih duduk di bangku SMP meringis kesakitan akibat luka di bagian kaki kanan, dada, hingga mulutnya.
BACA JUGA: Kehidupan Polisi Sangat Kekurangan, Viral dan Terkenal
Di keterangan foto dituliskan sepenggal kronologis kejadian yang membuat adiknya mengalami luka-luka.
Selain memposting foto korban, akun tersebut juga memposting foto oknum polisi yang diduga menendang adiknya hingga korban terjatuh. Hanya berselang beberapa jam postingan foto itu menjadi viral di Facebook.
Penelusuran Padang Ekspres (Jawa Pos Group) di akun Facebook Cristian Ferdian Salim, postingan itu telah direspons lebih dari 8.000 akun lain. Begitu pun yang membagi ulang di akun pengguna lainnya, juga banyak.
Kakak korban, Cristian Ferdian Salim menemui oknum polisi tersebut di Markas Direktorat Lalu Lintas Polda Sumbar.
Usai pertemuan ia menjelaskan, ketika itu adiknya Hendrik mengendarai sepeda motor bersama seorang temannya.
Korban tidak memakai helm dan terkejut saat polisi menggelar razia di dekat markas Dirlantas Polda Sumbar tersebut.
”Sore itu (Selasa (12/12), red) adik saya kaget melihat polisi dan menambah kecepatan laju kendaraan. Polisi itu langsung mengejar Adek saya,” akunya.
Saat pengejaran, lanjutnya, oknum polisi yang bersangkutan menendang bagian badan adiknya hingga terjatuh.
Korban Hendrik mengalami luka-luka. Setelah kejadian, adiknya dibawa ke Rumah Sakit Reksodiwiryo untuk mendapat perawatan.
”Sekarang sudah pulang dan di rumah. Kami pihak keluarga memang sudah melarangnya untuk tidak membawa sepeda motor, namun namanya anak-anak sukar dilarang,” terangnya.
Cristian Ferdian Salim pun membeberkan, pihaknya tidak mempermasalahkan biaya perawatan rumah sakit adiknya. Ia hanya ingin ada niat baik pelaku mengakui tindakan salahnya.
Wakil Direktur Lalulintas Polda Sumbar, AKBP M. Hari tidak menampik dan membenarkan oknum polisi yang dimaksud itu merupakan anggota kesatuannya.
”Ya memang bersangkutan anggota kami, berdinas di Direktorat Lalu Lintas, berpangkat Briptu inisial JR. Terkait hal itu yang bersangkutan dalam proses pemeriksaan Propam,” ujarnya saat ditemui Padang Ekpres, Rabu siang (13/12).
Dijelaskannya, peristiwa itu terjadi ketika pihaknya melaksanakan razia rutin di depan Markas Direktorat Lalulintas di Jalan Nipah, Kecamatan Padang Selatan.
Namun saat razia korban menghindar dan melarikan diri karena melakukan pelanggaran lalu lintas.
”Untuk kejadian pastinya, sekarang masih proses mengumpulkan keterangan sejumlah saksi. Kasus ini sudah ditangani Propam dan anggota yang bersangkutan telah diperiksa begitupun saksi-saksi. Gimana nantinya tunggu saja hasil pemeriksaan,” tambahnya.
Ia mengungkapkan, informasi yang diterimanya ada dua versi. Versi Facebook, Briptu JR yang menendang korban.
Tapi di versi lain, ada yang bilang korban yang menabrak anggotanya hingga mengakibatkan korban terserempet.
”Tunggu saja hasil pemeriksan terhadap Briptu JR ini, terlepas benar atau tidaknya (anggotanya menendang, red) kami selaku Wakil Direktur meminta maaf atas kejadian ini,” sebutnya.
Ditegaskan Hari, pihaknya akan tetap transparan dalam menangani kasus tersebut. Menurutnya, untuk masalah pelanggaran yang dilakukan oknum polisi, sudah ada Propam yang menuntaskan hal tersebut.
”Semua kami serahkan kepada Propam Polda Sumbar, tunggu saja bagaimana kejadian sebenarnya,” sebutnya.
Apabila kronologis kejadian seperti postingan itu benar, akan dijadikan evaluasi dalam pembinaan polisi. Pihaknya akan memberikan pelajaran yang tegas bagi setiap anggota yang melakukan pelanggaran.
”Bagi anggota lalu lintas, yang dikejar pelanggaran bukan pidana. Ke depan saya akan tetap memberikan arahan kepada anggota dan memberikan pelajaran,” tegasnya. (cr17)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sandiaga Uno Difitnah
Redaktur & Reporter : Soetomo