Pelajar nahas itu, sebut saja namanya Mawar,16, warga Jl Pangeran Antasari, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu, ditemukan sudah bersimbah darah. Yang melihat pertama kali adalah Lusi,38, ibunya. Darah sudah membasahi sekujur tubuh dan pakaian Mawar akibat darah yang terus mengalir dari luka tikaman mawar di perut sebelah kanan.
Kejadian berawal saat dia dan keluarganya tengah tidur pulas. Sementara Mawar tidur di kamar sebelah kamar orang tuanya. Lusi tiba-tiba terbangun, karena mendengar teriakan Mawar."Saya pun bangun untuk memastikan apa yang terjadi pada dia (Mawar, Red)," ungkap Lusi.
Betapa terkejutnya Lusi saat menemui Mawar sudah bersimbah darah. Saat itu Mawar masih sadar. Ketika ditanya dia tidak tahu siapa pelakunya. Mengetahui anaknya yang tergeletak tidak berdaya, orangtua dan keluarganya yang lain segera melarikan Mawar ke salah satu rumah sakit swasta untuk mendapatkan pertolongan. Petugas medis langsung menangani mawar dan langsung melakukan operasi. Beruntung kondisi Mawar sudah berangsur membaik.
Dari pengakuan Mawar, pelaku menggunakan penutup wajah. Motifnya juga belum bisa dipastikan. Apalagi tidak ada barang yang hilang di rumahnya. Dugaan sementara pelaku adalah penjahat yang hendak beraksi, namun kepergok Mawar. Pelaku pun nekat menganiayanya.
Kejadian itu lalu dilaporkan ke kantor polisi. Sejumlah polisi lantas mendatangi kediaman Mawar dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arief Prapto S, melalui Kasubag Humas Ipda H Agus Setyo D, yang dikonfirmasi Sapos tadi malam membenarkan jika pihaknya telah menerima laporan terkait penganiayaan terhadap Mawar.
"Kasusnya masih kami selidiki. Siapa pelakunya masih kami usut, termasuk apa motifnya. Kami masih mengumpulkan keterangan saksi dan memaksimalkan hasil olah TKP," tandas Agus singkat. (rin/ica/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu Buang Bayi ke Sungai
Redaktur : Tim Redaksi