Korban Dipaksa Lepas Jilbab: Tidak akan Pernah ke McDonald’s

Selasa, 05 Desember 2017 – 04:37 WIB
Siswi Dipaksa Lepas Jilbab: Tidak akan Pernah ke McDonald’s. Ilustrasi JPNN.com

jpnn.com, LONDON - Seorang remaja muslimah berusia 19 tahun marah kepada satuan pengaman (Satpam) restoran cepat saji McDonald’s. Penyebabnya karena dia dipaksa membuka jilbabnya saat antre mendapatkan makan oleh satpam.

Peristiwa ini terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial. Banyak yang berempati dan membagi video tersebut hingga viral.

BACA JUGA: Paksa Siswi Muslim Lepas Jilbab, Satpam McDonalds Dipecat

Aksi satpam  yang dianggap sebagai bentuk diksriminasi itu terjadi di sebuah gerai restoran cepat saji McDonald’s di London, pada Kamis (30/11) sore.

Seorang perempuan 19 tahun yang namanya tak disebutkan mengaku tiba-tiba dihentikan oleh petugas keamanan alias satpam McDonald’s di Jalan Seven Sister, Distrik Holloway, London.

Lihat: Viral!!! Video Satpam McDonald’s Paksa Muslimah Lepas Hijab

Satpam itu meminta muslimah yang masih berstatus mahasiswi tersebut melepaskan jilbabnya atau meninggalkan gerai McDonald’s.

Remaja muslimah itu langsung menolak dan mengeluarkan ponsel untuk merekam peristiwa tersebut. Satpam itu terlihat kaget ketika melihat respons si remaja muslimah.

Namun, sang satpam tetap meminta cewek berjilbab itu melepas hijabnya dengan alasan karena menjadi ancaman bagi keamanan. Tapi, si remaja muslimah warga Inggris itu tak mau menuruti permintaan tersebut.

Si cewek yang diyakini keturunan Timur Tengah itu bertanya ke satpam tentang alasannya melarang perempuan berjilbab masuk ke gerai McDonald’s. Si satpam pun menjawab.

“Masalahnya hanya lepas saja itu (jilbab, red),” katanya.

Karena dianggap telah dilecehkan, dia pun berjanji tidak akan pernah lagi masuk ke McDonald’s untuk membeli makanan.

“Saya sangat terkejut sekarang. Saya telah tinggal di Inggris selama 19 tahun dan ini adalah pertama kalinya saya menghadapi jenis diskriminasi ini. Saya tidak akan pernah masuk ke McDonald's lagi,” tegas gadis yang memilih untuk tetap anonim dikutip The Guardian.

“Saya pikir, ‘Ini akhirnya terjadi pada saya’. Sepertinya harus banyak hijabi. Itu tidak terasa nyata karena saya telah melihat begitu banyak video seperti ini dan akhirnya terjadi pada saya dalam kehidupan nyata. Aku sangat tak percaya,” ujarnya.

Setelah insiden itu, sang gadis memasang rekaman smartphone kejadian di media sosial.

“Teman yang saya temui terkejut dan takut, dan mengatakan itu adalah situasi yang berisiko. Setelah selesai, akhirnya saya menyadari bagaimana situasi ini bisa menjadi berbahaya,” katanya.

Pihak McDonald's sendiri langsung memberikan klarifikasi.

“McDonald's tidak memiliki kebijakan yang membatasi atau mencegah siapa pun yang memakai jilbab, atau pakaian religius lainnya, untuk memasuki restoran kami,” kata seorang juru bicara McDonald's.

Mereka menegaskan langsung mengambil sikap tegas pada pelaku.

“Kami menyambut pelanggan dari semua agama dan dengan tulus meminta maaf atas situasi ini. Kami menangani masalah ini dengan sangat serius dan menangani situasi dengan individu-individu yang terlibat; petugas keamanan, dari perusahaan pihak ketiga, telah diskors,” jelas McDonald's. (metro/amr/fajaronline/jpnn)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler