Paksa Siswi Muslim Lepas Jilbab, Satpam McDonald's Dipecat

Minggu, 03 Desember 2017 – 22:41 WIB
Paksa Siswi Muslim Lepas Jilbab, Satpam McDonald's Dipecat. Foto Ilustrasi Radar Lampung/JPNN.com

jpnn.com, LONDON - Manajemen restoran cepat saji, McDonald's mengambil tindakan tegas. Tanpa ampun, seorang satuan pengaman (Satpam) dipecat lantaran diduga melakukan tindakan diskriminasi kepada seorang siswi muslim.

Pihak McDonald's melakukan pemecatan setelah aksi satpam tersebut diketahui publik secara meluas. Video insiden pemaksaan lepas jilbab viral di media sosial sesaat setelah peristiwa itu terjadi.

BACA JUGA: Inilah Jenis Racun Perenggut Nyawa Pembantai Muslim Bosnia

The Guardian melaporkan, peristiwa pemaksaan lepas jilbab itu terjadi di cabang McDonald’s di Seven Sisters Road, di Holloway, London Utara baru-baru ini.

Dalam video, satpam terlihat jelas memerintahkan seorang siswi muslim yang tak disebutkan identitasnya untuk melepaskan jilbabnya sebelum dia mengizinkannya dilayani.

BACA JUGA: Bangun Power Bank Raksasa, Pasok Listrik ke 30 ribu Rumah

Namun, gadis berusia 19 tahun itu menolak. Ia mengatakan pada penjaga bahwa dia tidak siap untuk melepaskan jilbabnya dan menyebut satpam itu telah melakukan ‘kejahatan kebencian’.

“Kenapa saya tidak bisa masuk ke McDonald's? Karena saya memakai jilbab?” katanya.

BACA JUGA: Ada Tiongkok di Balik Kudeta Zimbabwe?

“Saya sangat terkejut sekarang. Saya telah tinggal di Inggris selama 19 tahun dan ini adalah pertama kalinya saya menghadapi jenis diskriminasi ini. Saya tidak akan pernah masuk ke McDonald's lagi,” tegas gadis yang memilih untuk tetap anonim dikutip The Guardian.

“Saya pikir, ‘Ini akhirnya terjadi pada saya’. Sepertinya harus banyak hijabi. Itu tidak terasa nyata karena saya telah melihat begitu banyak video seperti ini dan akhirnya terjadi pada saya dalam kehidupan nyata. Aku sangat tak percaya,” ujarnya.

Setelah insiden itu, sang gadis memasang rekaman smartphone kejadian di media sosial.

“Teman yang saya temui terkejut dan takut, dan mengatakan itu adalah situasi yang berisiko. Setelah selesai, akhirnya saya menyadari bagaimana situasi ini bisa menjadi berbahaya,” katanya.

Pihak McDonald's sendiri langsung memberikan klarifikasi.

“McDonald's tidak memiliki kebijakan yang membatasi atau mencegah siapa pun yang memakai jilbab, atau pakaian religius lainnya, untuk memasuki restoran kami,” kata seorang juru bicara McDonald's.

Mereka menegaskan langsung mengambil sikap tegas pada pelaku.

“Kami menyambut pelanggan dari semua agama dan dengan tulus meminta maaf atas situasi ini. Kami menangani masalah ini dengan sangat serius dan menangani situasi dengan individu-individu yang terlibat; petugas keamanan, dari perusahaan pihak ketiga, telah diskors,” jelas McDonald's. (metro/amr/fajaronline/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Pengungsi Jadi Korban Perbudakan, Dijual Rp 4,9 Juta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler