Pantauan Metro Aceh (Grup JPNN), teror hantu ini tatkala seluruh murid sedang belajar. Tiba-tiba seorang siswi langsung menjerit histeris, tidak lama berselang disusul oleh lima orang rekannya, yang berbeda kelas.
Selanjutnya seluruh korban segera diboyong ke ruang guru untuk ditenangkan. Sejumlah pendidik turut membacakan Al’quran dan mengusap air ke wajah mereka.
Yang uniknya setelah dikumpulkan bersama, meraka saling ngobrol-ngobrol sesama kawannya yang lagi kesurupan. Diantara sejumlah siswi itu, ada yang mengaku sebagai bos dan wakil bos. Bahkan saling bercengkrama ria layaknya orang tidak sakit. Lantas kejadian ini berlanjut karena diantaranya ada yang menyanyikan lagu Asmirandah yang berjudul "salahkah kita".
Tingkah laku korban ini membuat suasana semula mencekam, jadi mencair dan dipenuhi tawa terbahak-bahak.
“Broe untuk apa kau ambil fotoku, mau masukin ke televisi ya?” tanya seorang siswi dalam bahasa daerah yang lagi kesurupan, kepada Metro Aceh yang ingin mengabadikan foto.
“Kejadian itu bukan kali ini saja yang terjadi. Bahkan hampir saban hari seperti ini, ada saja yang kesurupan. Padahal kami sudah memanggil orang hebat untuk menyembuhkan mereka, tetapi selang satu minggu kembali terjadi lagi. Kami sudah kewalahan seperti ini, karena bisa mengganggu aktifitas belajar mengajar,” keluh kepala sekolah, Muhammad Ali, SPD.
Lanjutnya, roh halus itu selalu menyerang para siswi-siswi. Pihak sekolah hampir kehabisan akal dalam mencegah kesurupan tersebut. (mag-46)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menunggu Terealisasinya kluster Industri Kuala Enok
Redaktur : Tim Redaksi