Siswi SMA Tewas Kena Puluru Nyasar di Sawah

Kamis, 06 Maret 2014 – 04:20 WIB

jpnn.com - KUPANG - Warga wilayah RT 10/RW 05, Kampung Nasipanaf, Desa Baumata Barat, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, sekira pukul 11.45 Wita, Selasa (4/3), dikagetkan dengan tertembaknya seorang gadis yang teridentifikasi bernama Rosina Neno, 16.

Korban yang adalah siswi kelas II SMAN 1 Taebenu itu, diduga tewas terkena peluru nyasar anggota Korem 161/Wira Sakti Kupang yang sedang melakukan latihan menembak di lapangan tembak milik Lanud El Tari Kupang. 

BACA JUGA: Ditinggal Istri ke Arab, Ayah Cabuli Anak

Korban diperkirakan meregang nyawa di perjalanan saat hendak dilarikan pihak Korem 161/WS ke Instalasi Gawat Darurat (UGD) RSUD Prof. dr. W.Z. Yohannes Kupang.

Pantauan Timor Express (JPNN Group), keluarga korban nampak memenuhi ruangan Instalasi Pemulasaran Jenazah (IPJ). Mereka meratapi jasad korban yang sudah terbujur kaku. Ibu korban, Lusia Neno Naimasu, nampak paling terpukul dengan kematian puteri keduanya itu. 

BACA JUGA: Anggota Polres Curi Makanan di Kulkas Kapolres

Dia menangis histeris hingga pingsan berkali-kali setelah melihat puterinya sudah tak bernyawa lagi.

Ayah korban, Thobias Neno, yang dikonfirmasi wartawan mengatakan, korban yang adalah anak kedua dari lima bersaudara itu, sebelumnya pamit untuk pergi menjaga sawah ladang milik mereka dari serangan burung-burung.

BACA JUGA: Polisi Tegaskan tak Ada Tekanan Garap Pieter

Sementara itu, Angel, teman Rosina Neno, sempat bercerita tentang penembakan sebelum tewas akibat tertembus peluru nyasar anggota TNI yang tengah berlatih menembak. 

Saat itu Angel diajak korban untuk menunggui padi mereka dari ancaman burung-burung. Saat berada di areal persawahan keduanya sempat mengobrol. Rosina bercerita tentang darah dan penembakan. "Saya takut darah, jadi saya bilang ke korban, jangan cerita yang aneh-aneh,"kata Angel. 

Saat keduanya asyik bercerita, tiba-tiba Rosina mengeluh dadanya sakit dan mulai mengeluarkan darah sebelum terjatuh di pondok dekat sawah. Melihat kejadian itu, Angel mengaku langsung melaporkan kasus itu ke warga setempat untuk diteruskan ke anggota TNI yang sedang latihan. "Saya kaget dan berlari agar latihan tembak oleh TNI dihentikan karena ada warga yang tertembak,"katanya.

Adapun Yance, warga Nasipanaf, mengatakan lapangan tembak milik TNI AU itu sudah tidak layak digunakan karena merupakan peninggalan Belanda. Bahkan, dia mengaku warga sekitar selalu resah jika ada latihan menembak oleh anggota TNI. "Sudah tidak layak lagi lapangan tembak itu,"katanya.

Kepala Staf Korem 161 Wirasakti Kupang, Kolonel (Inf). Adrianus Suryo Agung Nugroho mengaku telah meminta TNI AU untuk memperbaiki lapangan tembak itu karena sudah tidak layak digunakan lagi. "Kami terpaksa hentikan latihan menembak hingga lapangan tembak itu diperbaiki. Kami belum punya lapangan tembak sendiri,"katanya.

Korem 161 Wirasakti Kupang, juga menyatakan siap menanggung seluruh biaya yang dikeluarkan atas tewasnya Rosalina Neno. "Kami siap bertanggung jawab dan menanggung seluruh biaya korban hingga pemakaman,"kata Adrianus. (mg-11/teo/boy)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pabrik Upal Terkuak karena Penjual Bakpao


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler