jpnn.com, BANJARBARU - Dewi Siti Fatimah, siswi Kelas VIII SMPN 4 Banjarbaru, Kalsel, tidak pulang ke rumah sejak 20 hari yang lalu. Ayahnya, Gus Pramudiana, sedih karena Dewi tidak diketahui keberadaannya.
Saat disambangi wartawan di kediamannya di Jalan Golf Komplek Wella Mandiri Kecamatan Landasan Ulin Banjarbaru, Gus yang bertugas sebagai sekuriti di salah satu perusahaan swasta ini tak dapat menutupi kesedihannya.
BACA JUGA: Tolong...Anak Ini Hilang Sejak 16 Agustus Lalu
Didampingi oleh istrinya Juhairiah, Gus mulai menceritakan hilangnya putrinya yang berusia 14 tahun tersebut.
Terakhir kali, putrinya terlihat saat diantar hari Senin (13/8). "Diantar sama istri saya seperti biasa untuk sekolah, nah biasanya dia mengabari lewat WA kalau mau dijemput, namun sampai pukul 16.30 Wita masih tidak ada kabarnya," katanya.
BACA JUGA: Dukun Cantik Terawang Nasib Kiki, Gelap Gulita, Mengagetkan
Karena khawatir tidak ada kabar serta nomer telepon putrinya tidak bisa dihubungi, istrinya pun mendatangi sekolah. "Ternyata ketika ditanyakan kepada guru, Dewi rupanya tidak masuk dari pagi dan tidak ada kabar," cerita Juhairiah.
Mengetahui kabar tersebut, Gus dan Juhairiah mulai panik. Apalagi keluarga mereka dan teman-teman Dewi juga mengaku tak ada yang melihat. Gus akhirnya melaporkannya ke Polsek Banjarbaru Barat.
BACA JUGA: Pria Berjaket Hitam Menculik Anak 6 Tahun depan Toko
"Saya lapor pertama tanggal 18 Agustus, baru lapor lagi tanggal 24 Agustus, karena sudah lebih sepekan dia tidak bisa ditemukan," katanya.
Gus menyatakan bahwa sebelum Dewi hilang tidak ada masalah keluarga sama sekali. Apalagi Dewi adalah anak rumahan. Dia tidak berani keluar sendiri.
"Kalau keluar, dia sama ibunya atau dijemput orang, dia takut meskipun sudah bisa bawa motor sendiri," cerita Gus. Gus mengatakan dua hari sebelum Dewi hilang, putrinya sempat berbicara sesuatu kepada istrinya soal pergaulannya.
"Jadi hari Minggu (12/8) sore, Dewi bercerita kepada istri saya kalau dirinya ada masalah di lingkungan sekolah dan pertemanannya," ujarnya.
Soal masalah ini, Juhairiah menyambung, Dewi sedang diancam dan dipalak temannya. Perbuatan itu ditengarai dilakukan kawan perempuan Dewi yang ikut jalan-jalan pada hari Sabtu, dua hari sebelum dia hilang. Dewi diminta Rp 50.000 sebagai uang tutup mulut.
"Dewi cerita kalau tidak dibayar maka video tentang dirinya akan disebarkan ke sekolah, dan rupanya video itu benar-benar disebarkan oleh anak ini di grup sekolah," sebut Juhairiah yang tidak mengatakan apa konten video itu.
"Mungkin gara-gara video itu tersebar Dewi akhirnya malu atau takut ke sekolah," ratapnya.
Dia dan pihak sekolah sendiri sudah berembuk untuk mencari keberadaan Dewi. Mulai dari memanggil semua teman-teman Dewi hingga p membuat edaran kepada siswa di sekolah."Namun tetap saja tidak ada kabarnya, sepertinya mereka takut kalau mengaku," ucap Gus.
Meskipun tidak ada pengakuan dari teman-teman di lingkungan Dewi. Gus tetap yakin bahwasanya anaknya tersebut sedang bersembunyi di salah satu rumah temannya. Hal ini kata Gus makin diperkuat dengan penerawangan "orang pintar".
"Cepat pulang nak, bapak dan ibu tidak bakal marah, yang penting Dewi pulang biar bisa sekolah dan kumpul lagi," pesan Gus.
Tidak hanya untuk Dewi, Gus juga berpesan agar kepada yang tahu atau melihat Dewi untuk segera menghubunginya di nomor telepon 0812 5116 9284.
Kapolsek Banjarbaru Barat Kompol Syaiful Bob saat coba dikonfirmasi lewat telepon mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan. (rvn/ay/ran)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gara-gara Candaan, Nekat Bawa Lari Anak Teman
Redaktur & Reporter : Soetomo