DHARMASRAYA - Meski sudah dianggap sebagai paklek (paman) oleh Mawar (13) - nama samaran- namun Sabar Efendi (37) malah tega merusak masa depan remaja yang masih duduk di kelas I SMP itu.
Pria asal Sungaiduo, Kecamatan Sitiung itu malah menggarap Mawar di atas truk pasir , hingga membuat anak di bawah umur tersebut trauma.
Peristiwa yang berlangsung 19 April, itu baru terungkap pada 2 Mei lalu. Sejak digarap oleh pamannya itu, Mawar selalu murung dan sakit-sakitan, hingga membuat orangtuanya heran.
Meski demikian, remaja ini selalu menyembunyikan tindakan bejat pamannya itu kepada orang tuanya. Namun, setelah sekian lama menahan kebejatan sang paman, Mawar pun akhirnya menceritakan kejadian yang menimpanya kepada sang orangtua.
Mawar menjadi sakit dan terlihat murung-murung dan tidak ceria seperti biasanya. Setelah dibujuk oleh orang tuanya, akhirnya pada Senin (6/5), Mawar menceritakan kejadian yang telah dialaminya itu kepada orang tuanya.
"Setelah menerima laporan korban, pelaku Sabar Efendi, berhasil ditangkap Sabtu (3/5)," kata Kasat Reskrim Polres Dharmasraya, AKP Lazuardi.
Berdasarkan pengakuan korban, kejadian berawal ketika Mawar hendak pergi ke Sitiungempat untuk suatu keperluan. Kemudian, korban tak sengaja bertemu dengan pelaku di simpangempat Kotobaru. Ketika itu, korban dibujuk oleh pelaku untuk ikut dengannya menggunakan truk pengangkut pasir.
"Saat itu, pelaku mengajak keponakannya ikut mengambil pasir di sekitar Ampang Kuranji. Sekitar pukul 20.00 WIB, di atas mobil truk yang diparkir di lokasi tempat pengambilan pasir, pelaku malah menggarap Mawar, tanpa memikirkan lagi kalau korban adalah keponakannya sendiri," jelas AKP Lazuardi.
Kemarin, pelaku sudah ditahan di sel tahanan Mapolres Dharmasraya. Petugas Unit PPA Polres sudah memeriksa korban dan juga pelaku. Untuk sementara pelaku dijerat Pasal 81 junto Pasal 82 UU 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo Pasal 287 junto Pasal 332 KUHP dengan ancaman hukuman di atas 10 tahun penjara. (hp)
Pria asal Sungaiduo, Kecamatan Sitiung itu malah menggarap Mawar di atas truk pasir , hingga membuat anak di bawah umur tersebut trauma.
Peristiwa yang berlangsung 19 April, itu baru terungkap pada 2 Mei lalu. Sejak digarap oleh pamannya itu, Mawar selalu murung dan sakit-sakitan, hingga membuat orangtuanya heran.
Meski demikian, remaja ini selalu menyembunyikan tindakan bejat pamannya itu kepada orang tuanya. Namun, setelah sekian lama menahan kebejatan sang paman, Mawar pun akhirnya menceritakan kejadian yang menimpanya kepada sang orangtua.
Mawar menjadi sakit dan terlihat murung-murung dan tidak ceria seperti biasanya. Setelah dibujuk oleh orang tuanya, akhirnya pada Senin (6/5), Mawar menceritakan kejadian yang telah dialaminya itu kepada orang tuanya.
"Setelah menerima laporan korban, pelaku Sabar Efendi, berhasil ditangkap Sabtu (3/5)," kata Kasat Reskrim Polres Dharmasraya, AKP Lazuardi.
Berdasarkan pengakuan korban, kejadian berawal ketika Mawar hendak pergi ke Sitiungempat untuk suatu keperluan. Kemudian, korban tak sengaja bertemu dengan pelaku di simpangempat Kotobaru. Ketika itu, korban dibujuk oleh pelaku untuk ikut dengannya menggunakan truk pengangkut pasir.
"Saat itu, pelaku mengajak keponakannya ikut mengambil pasir di sekitar Ampang Kuranji. Sekitar pukul 20.00 WIB, di atas mobil truk yang diparkir di lokasi tempat pengambilan pasir, pelaku malah menggarap Mawar, tanpa memikirkan lagi kalau korban adalah keponakannya sendiri," jelas AKP Lazuardi.
Kemarin, pelaku sudah ditahan di sel tahanan Mapolres Dharmasraya. Petugas Unit PPA Polres sudah memeriksa korban dan juga pelaku. Untuk sementara pelaku dijerat Pasal 81 junto Pasal 82 UU 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo Pasal 287 junto Pasal 332 KUHP dengan ancaman hukuman di atas 10 tahun penjara. (hp)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suami ke Malaysia, Rela Ditiduri Duda
Redaktur : Tim Redaksi