jpnn.com, MARTAPURA - Seorang lansia, Siti Aisyah (70) ditemukan tewas di bawah puing rumahnya yang hangus terbakar di Jalan Ahmad Yani Km 15,2 Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan pada Minggu sekitar pukul 04.00 WITA.
Polisi menyebut kebakaran yang melanda tujuh rumah itu disebabkan korsleting listrik.
BACA JUGA: 5 Pentolan KKB yang Tewas dalam Baku Tembak di Dekai Anak Buah Yotam Buriangge
Kepala Seksi Humas Polres Banjar AKP Suwarji penyebab peristiwa kebakaran tersebut diketahui berdasarkan penyelidikan tim Inafis Polres Banjar.
"Hasil penyelidikan yang dilakukan personel Inafis, penyebab kebakaran karena korsleting listrik yang terjadi di rumah Warni yang memang tidak berpenghuni karena tinggal di Kota Banjarbaru," ucap Suwarji di Martapura, Minggu (17/9).
BACA JUGA: Kebakaran Dini Hari di Kampar, Wanita Muda Tewas
Selain menewaskan seorang lansis, peristiwa kebakaran yang melanda tujuh rumah itu membuat Mansyah (55) mengalami luka bakar.
Suwarji mengatakan jasad lansia itu ditemukan petugas di bawah reruntuhan bangunan rumah korban yang hangus terbakar.
BACA JUGA: Soroti Pencopotan Sekda Pagaralam, Uni Irma Minta Mendagri Tegur Wali Kota
"Kebakaran menghanguskan tujuh buah rumah dan setelah dilakukan pengecekan di antara reruntuhan bangunan, ditemukan satu orang lansia berusia 70 tahun meninggal dunia," ujar Suwarji.
Konon lansia yang meninggal menderita penyakit stroke sehingga diduga tidak mampu menyelamatkan diri dari kobaran api yang melalap rumahnya.
Sementara itu, data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Banjar menyebut rumah yang hangus terbakar sebanyak enam buah ditambah satu rumah yang terbakar sebagian.
"Salah satu korban memberitahukan ada lansia stroke terjebak dalam rumah dan dicari sehingga (Siti) ditemukan dengan posisi tertelungkup," ucap Kasi Pemadaman Penyelamatan dan Evaluasi DPKP Banjar Gusti Yudhi.
Akibat kebakaran yang melanda tujuh buah rumah tersebut, 19 jiwa kehilangan tempat tinggal dan enam unit sepeda motor ikut terbakar dengan kerugian material ditaksir sekitar Rp 800 juta.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam