Perempuan kelahiran Blitar, Jawa Timur, 7 November 1959, itu menyiapkan orasi ilmiah berjudul Birokrasi dan Politik di Indonesia: Relasi Birokrasi, Politik, dan Masyarakat.
"Sejauh ini reformasi birokrasi di Indonesia belum memenuhi harapan rakyat," ungkap Zuhro di Jakarta kemarin (16/9).
Menurut Zuhro, salah satu kendala utama untuk mewujudkan reformasi birokrasi adalah belum terbangunnya relasi birokrasi, politik, dan masyarakat yang menghasilkan sinergi dan saling memperkuat. "Yang sekarang ini terjadi masih saling menyubordinasi," ucapnya.
Zuhro mencontohkan, praktik pemerintahan daerah semestinya melibatkan rakyat sebagai pemegang hak dan kedaulatan. Semakin besar pengabaian birokrasi dan kekuatan politik terhadap masyarakat, jelas Zuhro, akan memperbesar pula kecenderungan kolaborasi politik antara birokrasi, politik, dan masyarakat. "Biasanya ini oportunistik," katanya. (pri/c10/ca)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Publik Kian Merasa Tak Aman
Redaktur : Tim Redaksi