Situasi Munas Peradi tak Kondusif? Ini Tanggapan Kapolrestabes Makassar

Minggu, 29 Maret 2015 – 21:11 WIB
Polisi siaga. Foto ilustrasi.dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Ferry Abraham membantah pernyataan yang menyebut kondisi keamanan pada pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) ke II, Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi), yang dilaksanakan di Makassar, Kamis (26/3) hingga Jumat (27/3), tidak terjamin. Menurutnya, situasi saat itu berjalan kondusif.

“Tidak (benar) sama sekali. Kita kan pantau terus situasinya. Kegiatannya saja belum dilanjutkan begitu dibuka kemarin. Belum juga ada pukul-pukul meja, atau bentrok. Itu saja belum. Bagaimana mau dibilang keamanan tak terjamin,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui telepon, Minggu (29/3).

BACA JUGA: Beras Impor Distop, tapi Distribusi Beras dari Jakarta Tak Lancar, Ini Akibatnya

Ferry mengatakan demikian menanggapi pernyataan Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Peradi, Otto Hasibuan yang pada Jumat (27/3 menyatakan munas terpaksa ditunda 3-6 bulan ke depan, karena kondisi keamanan yang tak terjamin.

Menurut Ferry, Ketua Panitia Munas II pada waktu itu juga menyatakan situasi munas aman, lancar, dan terkendali. Kalau pun ada masalah, hanya masalah internal advokat semata.

BACA JUGA: Rencana Pusat Bangun Bendungan di Natuna Ditunda, Ini Penyebabnya..

“Waktu itu saya sempat tanya juga kepada ketua panitia, apakah ada masalah keamanan. Dijawab tidak ada,” tutur Ferry.

Bahkan, lanjutnya, pernyataan senada juga disampaikan panitia munas di depan Kapolda Sulsel dan Kabag Operasi, bahwa situasi munas berjalan aman dan lancar, tidak ada persoalan keamanan.

BACA JUGA: Dinyatakan Tidak Terbukti, MA Bebaskan Tiga Terdakwa Korupsi Ini

“Tidak mungkin kami tidak berupaya maksimal mengamankan munas. Kita di sini sudah terbiasa menghadapi bentrokan, persoalan keamanan, dan semuanya mampu kami tangani dengan baik," ujarnya.

Pelaksanaan Munas II Peradi, kata Ferry, juga dipantau pihak kepolisian melalui CCTV. Dari pantauan, tak ditemukan adanya persoalan gangguan keamanan yang berarti.

“Kita kan pantau juga melalui CCTV. Belum dilanjutkan kegiatan Munas, mereka kumpulkan DPC-DPC dan tanda tangani penundaan. Dikatakan alasan keamanan, kemudian ditunda. Seharusnya kan tidak seperti itu,” ujarnya.(gir/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Bocah SD Pecandu Pil Koplo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler