Skandal Bank Century, PDIP Desak Pemerintah Usut Tuntas

Jumat, 14 September 2018 – 06:32 WIB
Tampilan laman Asia Sentinel dalam artikel tentang patgulipat kasus Bank Century. Foto: asiasentinel.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meminta pemerintah mengusut tuntas kasus Bank Century.

Hal ini menyusul pemberitaan Asia Sentinel yang mengungkap adanya konspirasi mencuri uang negara hingga USD 12 miliar dan mencucinya melalui perbankan internasional.

BACA JUGA: Media Asing Ungkit Century, Syarief Hasan: Pasti Sampah!

"Ini tentu menjadi perhatian. Sekiranya itu benar, maka pemerintah juga harus mengambil tindakan proaktif," kata Hasto di Rumah Pemenangan Jokowi - Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf ini menambahkan, segala hal yang menyangkut uang rakyat harus diusut dengan tuntas.

BACA JUGA: Soal Investigasi Asia Sentinel, Waketum PD: Berita Sampah

Rezim SBY, lanjut dia, harus mempertanggungjawabkan dengan baik.

"Kami masih mempelajari hal ini dengan baik, ya sehingga manipulasi di dalam penyelesaian yang seolah-olah diciptakan krisis tapi dibelakangnya hanya ada pemburu rente," jelas Hasto.

BACA JUGA: Anak Amien Rais Yakini SBY Tak Mendua di Pilpres 2019

Sebelumnya, Asia Sentinel menurunkan artikel berdasar hasil investigasi tentang patgulipat di balik Bank Century.

Berdasar artikel yang ditulis langsung oleh pendiri Asia Sentinel, John Berthelsen, terungkap adanya konspirasi mencuri uang negara hingga USD 12 miliar dan mencucinya melalui perbankan internasional.

Berthelsen mendasarkan tulisannya pada laporan hasil investigasi setebal 488 halaman sebagai gugatan Weston Capital International ke Mahkamah Agung Mauritius pekan lalu.

Artikel berjudul Indonesia’s SBY Government: ‘Vast Criminal Conspiracy itu mengungkap 30 pejabat Indonesia yang terlibat skema pencurian uang dan mencucinya di bank-bank mancanegara.

Laporan hasil investigasi itu memang tak bisa dianggap main-main karena merujuk pada analisis forensik atas berbagai bukti yang kemudian dikompilasi oleh satuan tugas khusus investigator dan pengacara dari Indonesia, Inggris, Thailand, Singapura, Jepang serta negara-negara lainnya.

Laporan itu dilengkapi 80 halaman afidavit atau keterangan di bawah sumpah yang menyeret keterlibatan lembaga keuangan internasional termasuk Nomura, Standard Chartered Bank, United Overseas Bank (UOB) Singapura dan lainnya.

Merujuk artikel itu maka Bank Century menjadi pintu untuk merampok uang negara. Ada rekayasa untuk menetapkan Century sebagai bank gagal pada 2008.

Bahkan, Asia Sentinel menyebut Bank Century sebagai ‘Bank SBY’ karena lembaga keuangan hasil merger tiga bank itu menyimpan dana gelap terkait Partai Demokrat (PD) pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga Presiden RI kala itu.

Bank Century lantas disuntik modal pada 2008 dan berubah nama menjadi Bank Mutiara setelah diakuisisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Sedangkan kejahatan terkini yang terungkap adalah misteri dana yang ditawarkan J Trust senilai USD 989,1 juta atau sekitar Rp 14 triliun pada 2013 untuk membeli Bank Mutiara.

Hanya saja sumber dana untuk penawaran J -Trust tak pernah teridentifikasi. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Johnny Tak Gentar Dengar Nama Pak SBY


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler