Soal Investigasi Asia Sentinel, Waketum PD: Berita Sampah

Kamis, 13 September 2018 – 21:41 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY. Foto: dokumen JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menanggapi dingin pemberitaan media asing Asia Sentinel, soal investigasi kasus Bank Century yang menuding ada konspirasi di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu menegaskan bahwa itu merupakan berita sampah. Karena itu, dia tidak pengin menanggapi berita tersebut. “Itu berita sampahlah tidak usah ditanggapi,” kata Syarief di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (13/9).

BACA JUGA: Anak Amien Rais Yakini SBY Tak Mendua di Pilpres 2019

Saat dikonfirmasi apa langkah Partai Demokrat selanjutnya terkait berita tersebut, Syarif mengaku tidak pengin menanggapinya. Sebab, ujar dia, itu merupakan berta fitnah yang tidak bertanggung jawab.

“Saya katakan tidak usah ditanggapi karena itu kan biasalah yang tidak bertanggung jawab dan itu menyebarkan fitnah. Sudah titik,” ujar Syarif.

BACA JUGA: Begini Pendapat Boni Soal Berita Asia Sentinel Terkait SBY

Sebelumnya, laman berita Asia Sentinel menurunkan artikel berdasar hasil investigasi tentang patgulipat di balik Bank Century hingga menjadi Bank Mutiara yang akhirnya jatuh ke tangan J Trust.

Berdasar artikel yang ditulis langsung oleh pendiri Asia Sentinel John Berthelsen, terungkap adanya konspirasi mencuri uang negara hingga USD 12 miliar dan mencucinya melalui perbankan internasional.

BACA JUGA: Isu Konspirasi Besar SBY Pengaruhi Elektabilitas Prabowo?

Berthelsen mendasarkan tulisannya pada laporan hasil investigasi setebal 488 halaman sebagai gugatan Weston Capital International ke Mahkamah Agung Mauritius pekan lalu. Artikel berjudul Indonesia’s SBY Government: ‘Vast Criminal Conspiracy itu mengungkap 30 pejabat Indonesia yang terlibat skema pencurian uang dan mencucinya di bank-bank mancanegara.

Laporan hasil investigasi itu memang tak bisa dianggap main-main karena merujuk pada analisis forensik atas berbagai bukti yang kemudian dikompilasi oleh satuan tugas khusus investigator dan pengacara dari Indonesia, Inggris, Thailand, Singapura, Jepang serta negara-negara lainnya.

Laporan itu dilengkapi 80 halaman afidavit atau keterangan di bawah sumpah yang menyeret keterlibatan lembaga keuangan internasional termasuk Nomura, Standard Chartered Bank, United Overseas Bank (UOB) Singapura dan lainnya. Merujuk artikel itu maka Bank Century menjadi pintu untuk merampok uang negara. Ada rekayasa untuk menetapkan Century sebagai bank gagal pada 2008. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepertinya Prabowo Pusing ketika SBY Diterpa Kabar Miring


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler