LONDON - Skandal keuangan kembali mengguncang Inggris. Otoritas jasa keuangan di Negeri Ratu Elizabeth II itu kini sedang menginvestigasi Barclays terkait investasi GBP 12 miliar (sekitar Rp 177,6 triliun) dari keluarga kerajaan di Timur Tengah. Karena aliran dana tersebut, perusahaan jasa keuangan dan perbankan yang berpusat di London, Inggris, itu selamat dari kebijakan nasionalisasi.
Skandal tersebut melibatkan konsultan keuangan yang juga mantan kekasih Pangeran Andrew atau Duke of York, Amanda Staveley, 39. Barclays yang sebelumnya terlibat sejumlah skandal itu mengakui bahwa otoritas di Inggris sedang mengusut empat karyawannya, termasuk direktur keuangan Chris Lucas.
FSA (otoritas jasa keuangan Inggris) mendapat sorotan terkait masifnya investasi oleh keluarga Kerajaan Qatar dan Abu Dhabi di Barclays selama krisis perbankan pada 2008. Kesepakatan tersebut diotaki oleh dua konsultan keuangan berpengaruh, yakni Amanda Staveley dan Roger Jenkins, kekasih supermodel Elle Macpherson.
Staveley menjadi pemberitaan utama berbagai tabloid di Inggris setelah berkencan dan berpacaran dengan Pangeran Andrew pada 2003. Namun, hubungannya dengan putra Ratu Elizabeth II dan adik kandung Pangeran Charles alias Prince of Wales tersebut akhirnya kandas. Mantan model itu kemudian menikah dengan pria Iran bernama Mehrdad Ghodoussi pada 2011. Selanjutnya, Staveley tinggal di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), meski juga punya rumah di kawasan Park Lane, London.
Perempuan berambut pendek itu dilaporkan menjalin hubungan dengan sejumlah investor kaya dan berpengaruh di Teluk. Dialah perantara penjualan klub sepak bola Manchester City kepada Sheikh Mansour, anggota keluarga kerajaan UEA, senilai GBP 210 juta. Dia juga bertindak sebagai perantara ketika Sheikh Mansour menginvestasikan GBP 3,5 miliar di Barclays dan perusahaan miliknya, PCP Capital Partners. Dari transaksi itu, Staveley diperkirakan meraup keuntungan sekitar GBP 40 juta (sekitar Rp 592 miliar).
Sementara itu, Jenkins ditaksir memiliki kekayaan GBP 300 juta. Dia berhasil menarik investasi dari Qatar sebesar GBP 4,5 miliar dan mendapat komisi GBP 30 juta dalam proses tersebut. Selanjutnya, Jenkins juga menjadi bagian dari kelompok yang berhasil menarik investasi GBP 4 miliar dari Qatar.
Sejumlah kesepakatan itu membuat Barclays lolos dari skenario ganti kepemilikan pada negara akibat kasus kredit macet. Padahal, sejumlah bank kompetitor Barclays, seperti Royal Bank of Scotland dan Lloyds Banking Group harus diakuisisi pemerintah.
Saat itu, muncul kontroversi. Sebab, investor dari Timur Tengah mendapat keuntungan lebih besar daripada pemilik saham biasa. Namun, investigasi FSA hanya fokus pada pembayaran fee untuk jasa penasihat oleh Qatar Investment Authority kepada Barclays. (dailymail/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Badai Dahsyat di New York, Tiga Tewas
Redaktur : Tim Redaksi