jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah pemuda mengatasnamakan Pergerakan PKB meminta KPK memeriksa dan menahan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin terkait kasus Durian Gate atau biasa juga disebut Kardus Durian.
Para pemuda dan mahasiswa itu menyuarakan aspirasinya di depan Istana Negara, Jakarta, Senin (26/3) petang. Mereka meminta perhatian pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
BACA JUGA: Dalam Doa, Cak Imin Disebut 9 Kali, Ketua MPR Cuma Sekali
(Baca juga: Dalam Doa, Cak Imin Disebut 9 Kali, Ketua MPR Cuma Sekali)
"Kami datang ke depan Istana meminta Presiden Joko Widodo mengintervensi KPK terkait kasus di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans). Negara tak boleh lemah, harus menjalankan penegakan hukum terhadap Muhamin Iskandar," ujar koordinator Pergerakan PKB Fahris dalam orasinya.
BACA JUGA: Terungkap Alasan PKB tak Cepat Deklarasi Dukung Jokowi
Fahris menegaskan, pemerintah tidak boleh melindungi koruptor. Menurutnya, hal tersebut akan mencederai kinerja pemerintah yang telah bekerja keras melakukan berbagai terobosan di berbagai bidang.
"Muhaimin kami tolak dilantik sebagai Wakil Ketua MPR. Kami mendesak Presiden Jokowi segera menjalankan point keempat nawacita," ucapnya.
BACA JUGA: Ini Rangkaian Acara Pelantikan Cak Imin, Basarah, Muzani
Dalam aksinya massa juga menuntut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera memeriksa dan menahan Cak Imin terkait kasus "Durian Gate" atau "Kardus Durian".
"Kami minta KPK segera menangkap Muhaimin, dia patut diduga telah mengambil uang negara dalam kasus kardus durian," ucapnya.
Kasus suap di tubuh kemenakertrans diduga terkait suap penggelontoran dana percepatan pembangunan infrastruktur daerah (DPID) terhadap empat kabupaten d Papua.
Kasus terungkap setelah KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap petinggi Kemenakertrans, saat Cak Imin menjabat Menakertrans. Saat penangkapan KPK menyita uang Rp 1,5 miliar dalam kardus durian. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cak Imin Tak Menutup Pintu Gabung Poros Prabowo
Redaktur & Reporter : Ken Girsang