Skandal E-Mail Guncang Partai Demokrat, Nama Rusia Terseret

Selasa, 26 Juli 2016 – 05:32 WIB
Debbie Wasserman Schultz. Foto: AFP

jpnn.com - PHILADELPHIA  - Skandal surat elektronik memukul Partai Demokrat jelang pembukaan konvensi nasional partai tersebut. Akibatnya cukup telak, chairwoman Debbie Wasserman Schultz mundur dari jabatannya, Minggu (24/7) waktu setempat.

"Saya akan langsung mengundurkan diri begitu konvensi ini berakhir,’’ ujar Wasserman Schultz. 

BACA JUGA: Payudara Saya, Hak Saya!

Dalam pernyataan tertulis, perempuan 49 tahun itu meminta seluruh jajaran Komite Nasional Demokrat untuk tetap menjalankan tugas mereka dengan baik. Kesuksesan konvensi, menurut dia, tetap menjadi tanggung jawab bersama. Dia juga akan tetap membuka dan menutup konvensi yang berlangsung empat hari tersebut.

’’Kami telah merencanakan konvensi yang megah pekan ini. Saya harap tim DNC yang selama ini sudah bekerja keras akan tetap mendukung penyelenggaraan konvensi ini dan menjadikannya konvensi Demokrat terbaik,’’ pesan Wasserman Schultz dalam tulisannya. 

BACA JUGA: Ketua DPD RI Resmikan Sekolah Islam Milik WNI di Jepang

Senin waktu setempat (25/7) DNC berlangsung di Wells Fargo Center, Kota Philadelphia, Philadephia County, Negara Bagian Pennsylvania, Amerika Serikat (AS). Dalam konvensi empat tahunan itu, Demokrat akan menobatkan Hillary Clinton sebagai calon presiden (capres) resmi partai berlambang huruf D dalam lingkaran biru tersebut. 

Mantan first lady AS itu akan berpasangan dengan cawapresnya, Tim Kaine. Clinton dan Kaine bakal bersaing dengan pasangan capres dan cawapres Partai Republik, Donald Trump dan Mike Pence, dalam pemilihan presiden (pilpres) November nanti.

BACA JUGA: Kapal Pengangkut 63 WNI Karam, Baru 34 Orang Dipastikan Selamat

Hingga menjelang H-1 Minggu lalu, segala persiapan konvensi sudah tuntas. Tampaknya, Wasserman Schultz sudah merancang semuanya dengan matang. Termasuk mempersiapkan beberapa rencana cadangan sebagai antisipasi. Sayangnya, dia tidak menduga skandal e-mail internal para petinggi komite akan bocor ke media. Apalagi, skandal tersebut mengemuka bersamaan dengan perhelatan konvensi. Sebagai bentuk tanggung jawab, Wasserman Schultz bersedia mundur, tetapi tidak sekarang. Sebab, konvensi telanjur dihelat. 

Keputusan itu membuat Bernie Sanders kecewa. Menurut politikus 74 tahun tersebut, Wasserman Schultz harus meletakkan jabatannya sesegera mungkin. ’’Bagaimanapun, dia sudah mengambil keputusan yang paling tepat untuk mundur demi masa depan partai,’’ tegasnya.

Di mata senator asal Negara Bagian Vermont tersebut, Wasserman Schultz tidak netral sejak awal. Karena itu, dia tidak heran jika sosok berambut keriting tersebut terlibat dalam persekongkolan untuk mencuranginya. ’’Saya harap kepemimpinan Demokrat berikutnya lebih baik. Setidaknya tidak berat sebelah dalam proses pemilihan calon presiden seperti kompetisi 2016 ini,’’ kata Sanders.

Lewat ribuan e-mail yang bocor ke publik belum lama ini, terungkap bahwa para petinggi Demokrat memang menginginkan kekalahan Sanders. Tidak sekadar menginginkan, segelintir orang bahkan sampai menciptakannya. Termasuk menyebarkan rumor tentang agama Sanders. Di negara-negara bagian yang para penduduknya religius dan konservatif, diembuskan kabar tentang Sanders yang ateis.

Hingga Jumat waktu setempat (21/7), lebih dari 19.000 e-mail tentang persekongkolan anti-Sanders terbongkar. Surat-surat elektronik yang dipublikasikan WikiLeaks tersebut membuktikan kecurigaan Sanders selama ini tentang kampanye yang tidak adil. Sejak awal dia mengatakan bahwa Demokrat tidak menginginkannya jadi capres.

Meski demikian, Sanders legawa. Dia tetap tidak mengubah dukungannya terhadap Clinton. ’’Kita tetap harus menobatkan Hillary Clinton sebagai capres,’’ ucapnya. 

Secara terpisah, kubu Clinton mulai menelisik keterlibatan Rusia dalam skandal e-mail yang bocor tersebut. Mereka curiga ada orang-orang tertentu yang sengaja membongkar skandal itu menjelang konvensi hanya agar Trump terlihat lebih baik. ’’Ada kabar tentang campur tangan Rusia dalam kasus ini,’’ jelas Robby Mook, ketua tim kampanye Clinton. (afp/reuters/cnn/bbc/hep/c15/any/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Tiga Hari, Pesawat Militer Itu Hilang Entah ke Mana


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler