jpnn.com, JAKARTA - Anggota Pansus Marwan Jafar menyebut pihaknya pada Kamis (19/9) ini sebenarnya mengundang Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut ke Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Namun, kata Marwan, Yaqut mangkir panggilan Pansus Angket Haji 2024 atas dasar menghadiri kegiatan di Eropa.
BACA JUGA: Pansus Haji Bakal Melibatkan Polisi Panggil Paksa Menag Yaqut
"Hari ini Menteri Agama tidak hadir, undangan yang kedua," kata dia ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
Marwan mengkritik keras tindakan Yaqut yang kembali mangkir panggilan Pansus Angket Haji 2024 untuk kali kedua.
BACA JUGA: BPKH Minta Subsidi Haji Diturunkan Menjadi 30 Persen
"Para jamaah haji Indonesia itu bisa menyaksikan bagaimana tidak berintegritasnya dan tidak ada moralitas dari Menag untuk mempertanggungjawabkan apa yang sudah dilakukan," ujar legislator Fraksi PKB itu.
Marwan menduga Yaqut sengaja tak hadir dalam rapat bersama Pansus Angket Haji 2024 demi mengulur waktu.
BACA JUGA: Cerita Bahagia Jemaah yang Tuntaskan Ibadah Haji 2024
"Sengaja dibuat-buat untuk menghindari keberadaan Pansus yang seharusnya hari ini hadir di ruangan ini," ujar anak buah Muhaimin Iskandar alias Cak Imin itu.
Dia mengaku Pansus Angket Haji 2024 sudah mengagendakan memanggil Yaqut untuk kali ketiga pada Senin (23/9) besok.
DPR, kata Marwan, bisa melibatkan kepolisian untuk memanggil paksa Yaqut untuk hadir ke Pansus Angket Haji 2024.
"Kami bisa menggandeng Polri untuk menjemput paksa ketidakhadiran ini," lanjut dia
Pansus, ujar Marwan, sebenarnya hendak mengkonfirmasi beberapa permasalahan pelaksanaan haji kepada Yaqut.
Semisal, masalah pemondokan, pengalihan kuota haji reguler ke khusus, hingga isu makanan bagi jemaah selama pelaksanaan rukun kelima Islam.
Namun, kata Marwan, Yaqut berdasarkan keterangan resmi Kemenag malah menghadiri Fashion Week Halal di Italia.
"Penting mana, sih, ke Eropa sama menyelesaikan jamah yang terseok-seok kemarin itu? Itu penting mana kira-kira," ujar dia. (ast/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan