TAK banyak yang mengunggulkan Italia sebagai kampiun di Euro 2012. Sederet persoalan yang mendera Gli Azzurri "julukan timnas Italia" sebelum turnamen membuat sejumlah kalangan hanya memandang sebelah mata Gianluigi Buffon dkk. Ya, sebelum turnamen, Italia diguncang skandal pengaturan skor plus judi (calcioscomesse). Bek kiri Domenico Criscito harus dicoret dari skuad karena menjalani investigasi. Sementara itu, duo Juventus, yakni kiper Gianluigi Buffon dan defender Leonardo Bonucci, tetap berangkat meski disebut terlibat.
Rumah bursa semakin tak terkesan dengan performa Italia ketika dalam laga uji coba sebelum turnamen dikalahkan Rusia dengan skor telak 0-3!
Kekalahan itu membuat pelatih Cesare Prandelli menjadi sasaran hujatan. Namun, mantan pelatih Fiorentina tersebut menanggapi rentetan hujatan dengan kepala dingin. "Justru kekalahan dan skandal yang mengiringi perjalanan kami di turnamen ini yang membuat mental pemain menjadi kuat," ujar Prandelli kala itu seperti dikutip Football Italia. "Status bukan unggulan utama juga menguntungkan kami. Italia bisa tampil lebih rileks," lanjutnya.
Prandelli membuktikan ucapannya. Saat menghadapi Spanyol di laga pertama penyisihan grup, banyak yang memprediksi Azzurri bakal tumbang. Faktanya, Italia mampu menahan juara bertahan 1-1. Bahkan, saat itu Italia mampu mencetak gol lebih dahulu lewat aksi Antonio di Natale. Kekuatan mental Italia kembali diuji ketika menghadapi Inggris di fase perempat final. Italia mampu menaklukkan Inggris lewat drama adu penalti yang menegangkan.
Nah, di semifinal saat menghadapi Jerman, Italia ditempatkan sebagai underdog. Namun, status underdog justru membuat Buffon dkk tampil lebih lepas. Jerman yang digadang-gadang bakal menjadi lawan Spanyol di final justru harus pulang lebih awal.
Nah, Italia akan kembali bertemu Spanyol di final. Dari sisi motivasi, Italia lebih unggul karena berhasil menaklukkan Jerman yang juara grup B dengan skor 2-1. Sementara itu, Spanyol harus melewati drama adu penalti untuk mengandaskan Portugal yang "hanya" berstatus runner-up grup B. Memori 2006, ketika Italia menjadi juara saat sepak bola mereka dilanda skandal calciopoli (pengaturan skor), juga menjadi suntikan motivasi. "Ya, kami ingin menapaktilasi sukses 2006," tandas Prandelli. (c10/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ronaldo Yakin Raih Ballon dOr
Redaktur : Tim Redaksi