Aliran dana bernilai triliunan rupiah mengalir ke rekening pribadi Perdana Menteri Malaysia. Temuan ini memberikan sinyal adanya dugaan pencucian uang di dalam bank AmBank, bank di Malaysia yang juga sebagian sahamnya dimiliki ANZ Bank asal Australia.
Ratusan juta dolar diduga sudah ditransfer ke rekening Najib Razak dari Pemerintah Arab Saudi, pangeran Saudi, dan dua perusahaan bayangan di Virgin Island.
BACA JUGA: Australia Datangkan Peneliti Pertanian dari Indo Pasifik
Sementara, seorang kepala perusahaan milik negara Malaysia diduga telah menambah nilai kartu kredit milik Perdana Menteri Malaysia tersebut, dengan jutaan ringgit tunai.
Kartu kredit milik Najib tersebut adalah jenis Mastercard dan Visa kelas platinum, yang pernah digunakan untuk membeli perhiasaan senilai lebih dari US$1 juta atau Rp 13 miliar lebih, pada September 2014 lalu.
Rosmah Mansor, istri PM Najib sebelumnya telah dilaporkan membeli sejumlah barang mewah, seperti perhiasan berlian dan tas karya desainer ternama, dengan nilai mencapai lebih dari AU$130,000 atau Rp 1,3 miliar lebih. Nilai ini adalah perkiraan gaji Perdana Menteri Malaysia per tahunnya.
BACA JUGA: Tony Abbott Dimaafkan Setelah Langgar Kebiasaan Selancar
Pada periode 13 Januari 2011 dan April 10, 2013, rekening Najib di AmBank telah menerima uang lebih dari US$1 miliar, atau Rp 13,3 triliun lebih. Termasuk dalam nilai ini adalah deposito yang berkisar antara US$9 juta hingga US$70 juta.
Di dalam bank, akun Perdana Menteri Malaysia berada dengan sebutan kode "Mr X".
Catatan perbankan yang mengejutkan ini diperoleh program Four Corners dari ABC yang ditayangkan Senin malam (28/03). Sebelumnya dua jurnalis ABC, yakni reporter Linton Besser dan juru kamera Louie Eroglu pernah ditahan oleh pihak berwenang Malaysia.
Dalam laporan catatn keuangan tersebut juga terungkap PM Najib sudah menghabiskan uangnya untuk akomodasi hotel dan mobil mewah. Ia pun diduga telah menggunakan uang yang banyak untuk mendanai afiliasi politik saat ia mengikuti Pemilu Malaysia di tahun 2013.
Program Four Corners menemukan fakta bahwa Dr Zeti Aziz, Gubernur Bank Negara Malaysia, telah mengaku diperingatkan berulang kali oleh pejabat senior di AmBank soal soal kekayaan Perdana Menteri Malaysia.
BACA JUGA: Pengalaman Naik Kereta Uap Berusia Satu Abad di Canberra
ABC mendapatkan laporan bahwa Dr Aziz menyerahkan kembali laporan bank yang diberi tanda "sangat sensitif", dan berharap Bank Negara Malaysia memiliki salinannya.
Ketika ABC bertanya Dr Aziz tindakan apa yang ia ambil saat menerima peringatan ini, Dr Aziz mengatakan ada keterbatasan ruang lingkup investigasi yang bisa dilakukan Bank Negara, tetapi mereka selalu melaporkan informasi yang diterima kepada instansi yang berwenang.
Pada bulan Januari, Jaksa Agung Malaysia menutup kasus dugaan korupsi yang dilakukan Perdana Menteri. Ia menyatakan Najib tidak punya kasus untuk menjawab.
Meskipun demikian, Dr Aziz mengatakan, masih akan ada investigasi lanjutan.
Saat ditanya siapa yang ada di balik aliran dana ke rekening PM Najib, Dr Aziz mengatakan "Saya tidak bisa berkomentar, ini adalah investigasi yang sedang berlangsung."
BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia Memenangkan Kejuaraan Dunia BMX Seri Argentina