Skandal Terungkap karena Cemburu

WIL Kedua Eks Direktur CIA Teman Baik Keluarga

Selasa, 13 November 2012 – 05:15 WIB
WASHINGTON - Bak bola salju, skandal perselingkuhan yang memaksa David Petraeus mundur dari kursi direktur CIA pada Jumat lalu (9/11) terus menggelinding. Kemarin terungkap identitas perempuan kedua yang konon juga sempat dekat dengan pensiunan jenderal berusia 60 tahun itu, yakni Jill Kelley.

Sebelumnya, perempuan pertama yang terkait dengan mantan komandan Pasukan Bantuan Internasional di Afghanistan itu adalah sang biografer, Paula Broadwell. Adapun Kelley diketahui dekat dengan Petraeus saat menjadi sukarelawan di Pangkalan Udara MacDill, AS, 2008-2010.

Sebelum meninggalkan MacDill pada 2010, Kelley sempat mengundang Petraeus dan istrinya, Holly, ke rumah yang ditempatinya bersama sang suami yang berprofesi sebagai dokter bedah, Scott. "Kami dan keluarga merupakan teman dekat Jenderal Petraeus dan keluarganya selama sekitar lima tahun. Kami sangat menghormati beliau dan keluarganya dan kami menginginkan hal yang sama untuk kami dan tiga anak kami," ungkap Kelley yang tinggal di Kota Tampa, Hillsborough County, Negara Bagian Florida, tersebut.

Setelah tidak lagi menjadi sukarelawan sosial di MacDill, Kelley tetap menjalin hubungan baik dengan Petraeus. Bahkan, bersama sang suami, dia juga pernah berkunjung ke kediaman sang jenderal yang mengabdi selama 37 tahun di militer AS tersebut di Kota Washington.

Konon, skandal perselingkuhan yang membetot perhatian warga Negeri Paman Sam itu terbongkar gara-gara cemburu. Broadwell yang menjalin hubungan asmara dengan Petraeus sejak akhir 2011 menaruh curiga kepada Kelley. Dia menganggap perempuan 37 tahun itu sebagai ancaman dalam hubungan ilegalnya.

Broadwell pun lantas berusaha menakut-nakuti Kelley. Menurut The New York Post, dia menggunakan kata-kata kasar untuk menghardik wanita idaman lain (WIL) yang menjadi pesaingnya itu. Di antaranya, kalimat "menjauhlah dari lelakiku" dan "aku tahu apa yang kau lakukan" atau kata pendek seperti "menyingkirlah".

Merasa terancam, Kelley pun melaporkan e-mail ancaman yang datang bertubi-tubi itu kepada Biro Penyelidik Federal (FBI). Sebagian besar e-mail tersebut dikirim dari akun anonim atau samaran.

Tapi, ada beberapa yang berasal dari akun G-mail Petraeus. Kepada seorang agen FBI di Florida, dia mengeluhkan cyber-harassment (gangguan melalui dunia maya) dan meminta FBI melacaknya.

Belakangan, pelacakan itulah yang membongkar skandal perselingkuhan Petraeus dan Broadwell. E-mail ancaman yang dikirim dari akun salah seorang alumnus terbaik United States Military Academy itu memaksa FBI merunut rangkaian e-mail lain yang berbau asmara. Karena itu, komunikasi terlarang Petraeus dan Broadwell melalui surat elektronik pun terungkap.

Beberapa sumber yang dekat dengan Petraeus tidak membantah bahwa mantan komandan tertinggi pasukan AS dalam Perang Iraq dan Perang Afghanistan itu memang menjalin hubungan asmara dengan Broadwell. Lebih-lebih saat perempuan 40 tahun tersebut menuliskan biografi sang jenderal yang berjudul All In: The Education of General David Petraeus.

Pekan ketiga Oktober, saat investigasi FBI terhadap e-mail Petraeus mulai berjalan, hubungan cinta dua sejoli yang berbeda usia 20 tahun itu sejatinya telah berakhir. Namun, dalam penyelidikan internal, mereka berdua tidak membantah pernah menjalin hubungan asmara. Terungkap pula bahwa Broadwell bisa mengakses e-mail dan beberapa akun pribadi Petraeus yang lain.

Pengakuan Broadwell tentang kemampuannya mengakses data-data Petraeus itulah yang lantas memicu perdebatan soal jaminan keamanan informasi rahasia CIA. Tapi, mantan ajudan Petraeus, Kolonel Steven Boylan, yakin tidak ada informasi intelijen maupun negara yang bocor.

"Petraeus tidak pernah memberikan informasi rahasia atau berkomunikasi dengan Broadwell melalui akun resmi pemerintah," ungkapnya.

Apalagi, menurut Boylan, Broadwell tidak sering berkunjung ke kantor CIA. "Setahu saya, dia (Broadwell) baru dua kali mengunjungi Petraeus di kantornya," kata mantan Jubir Petraeus saat menjabat komandan tertinggi di Iraq tersebut.

Dia juga menegaskan bahwa saat ini Petraeus sudah tidak menjalin hubungan dengan Broadwell. Perselingkuhan mereka, kata dia, berakhir sekitar empat bulan lalu.

Selain Petraeus, FBI memeriksa Broadwell. Tapi, FBI baru melaporkan hasil penyelidikannya tentang skandal itu pada 6 November lalu, saat AS menggelar pemilihan presiden (pilpres).

FBI kali pertama melaporkan skandal Petraeus kepada Direktur Intelijen Nasional James Clapper. Sebab, CIA berada di bawah naungan badan intelijen domestik tersebut.

Selanjutnya, Clapper melaporkan hasil temuan FBI itu kepada Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih. Petraeus mengajukan pengunduran diri pada 8 November dan Presiden Barack Obama baru meluluskan pada esoknya. (AFP/AP/RTR/hep/c5/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Denmark Hapus Pajak Makanan Berlemak Tinggi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler