Skandal Uang Sitaan Bos Narkoba, Dua Menteri Mundur

Rabu, 11 Maret 2015 – 05:48 WIB
Ivo Opstelten (kanan) dan Fred Teeven. Foto: Reuters

jpnn.com - DEN HAAG - Dua anggota kabinet yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte mengundurkan diri pada Senin malam (9/3).

Keduanya adalah Menteri Kehakiman Ivo Opstelten serta Menteri Negara Keamanan dan Keadilan Fred Teeven. Mereka mundur karena terlibat skandal uang sitaan gembong narkoba Cees Helman.

BACA JUGA: Pasang Kamera Tersembunyi untuk Intip Anak Sendiri Indehoi

’’Saya tidak punya pilihan lain, kecuali menghormati keputusan mereka. Kabinet ini telah kehilangan dua orang ahli,’’ ujar Rutte.

Skandal yang membelit Opstelten dan Teeven tersebut terjadi pada 2000. Saat itu dilakukan penyelidikan terhadap Cees Helman. Uang milik gembong narkoba senilai ANG 4,7 juta (Rp 35 miliar) tersebut disita dengan dugaan berasal dari transaksi ilegal.

BACA JUGA: Keren Banget, Atap 10 Ribu Meter Persegi jadi Lahan Pertanian

Namun, pada 2001, penyelidik tidak bisa membuktikan bahwa uang tersebut didapat Helman secara ilegal dari bisnis narkoba. Saat itu Opstelten menyatakan, perincian transaksi keuangan bank milik Helman hilang. Hal itu membuat penyelidikan tidak bisa dilanjutkan.

Ketika kasus tersebut ditutup, Fred Teeven yang kala itu menjabat jaksa penuntut mengembalikan uang Helman. Teeven mentransfer ANG 4,7 juta tersebut ke sebuah rekening di Luxemburg tanpa memberitahu otoritas pajak terlebih dulu.

BACA JUGA: Mengerikan… Dua Helikopter Tabrakan, Tiga Atlet Kelas Dunia Tewas

Opstelten maupun Teeven tidak pernah mengungkap berapa besar uang hasil transaksi gelap Helman yang disita dan akhirnya dikembalikan tersebut. Opstelten hanya menyatakan, uang yang disita itu jauh lebih sedikit dari angka ANG 4,7 juta. Namun, dia tidak menjelaskan dengan tepat berapa jumlahnya.

Tahun lalu kasus tersebut kembali mencuat di media. Opstelten dan Teeven akhirnya ditanyai anggota parlemen terkait isu yang beredar. Yaitu, ada kesepakatan yang menyalahi aturan antara Opstelten, Teeven, dan Helman.

Jumlah pasti berapa uang yang ditransfer tersebut terus menjadi perbincangan sampai akhirnya pada Senin lalu Opstelten mengaku.

’’Penyelidikan itu gagal menemukan laporan bank ataupun dokumen-dokumen lainnya. Tapi, saya memiliki bukti digital bahwa uang senilai 4,7 juta gulden ditransfer ke Cess Helman,’’ kata Opstelten beberapa jam sebelum mengundurkan diri.

Dia berdalih baru sadar bahwa informasi itu bisa dipakai sebagai bukti-bukti saat kasus tersebut dalam penyelidikan. Opstelten dan Teeven menuturkan, mereka tidak melakukan tindakan ilegal dan menyalahi aturan. Kasus itu hanyalah miskomunikasi. Namun, keduanya sepakat, posisi mereka di kabinet tidak bisa dipertahankan dan mereka harus mengundurkan diri.

’’Informasi (bukti transaksi keuangan, Red) seharusnya bisa ditemukan lebih awal. Saya bertanggung jawab penuh untuk masalah ini dan mengajukan pengunduran diri pada Raja,’’ tutur Opstelten dalam sebuah konferensi pers.

Pengunduran diri Opstelten dan Teeven menjadi pukulan tersendiri bagi Rutte. Pertama, kabinet yang dipimpinnya menjadi lemah. Kedua, pada 18 Maret nanti ada pemilihan umum tingkat provinsi.

Pengunduran diri Opstelten dan Teeven yang berasal dari partai sama dengan Rutte, yaitu Partai Liberal, secara otomatis mencoreng wajah partai. Skandal tersebut juga berpotensi menggoyang koalisi partai penguasa itu. (AFP/Reuters/AP/sha/c22/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anduk Bertuliskan Malaysia Airlines Ditemukan Masih Utuh di Pantai Barat Australia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler