jpnn.com, SURABAYA - Kanwil Kemenkumham Jawa Timur punya cara unik untuk mencairkan ketegangan peserta saat proses seleksi kompetensi dasar calon pegawai negeri sipil (SKD CPNS) formasi penjaga tahanan dan pemeriksa keimigrasian, Rabu (20/10).
Panitia yang berdandan ala pink soldier dalam film seri Squid Game memberikan hiburan kepada para peserta.
BACA JUGA: 750 CPNS Kota Bogor Lolos SKD
Nuansa dalam film sudah terasa sejak peserta memasuki venue di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya.
Peserta yang menunggu di halaman depan diarahkan menghadap ke arah Graha Widya.
BACA JUGA: Bendera Golkar Bertebaran di Surabaya, Arif Fathoni: Kami Minta Maaf
Tak lama kemudian sirine berbunyi, muncul lima pasukan karakter penjaga dalam film besutan Hwang Dong-Hyuk itu.
Backsound mencekam khas film serial yang tayang di Netflix itu mengiringi pasukan menghampiri pada peserta.
BACA JUGA: Info Terbaru dari BKN soal Pelaksanaan Seleksi CPNS dan PPPK di Luar Negeri
Mereka dilengkapi senjata laras panjang.
Para peserta menyambut antusias suguhan yang diberikan Kanwil Kemenkumham Jatim tersebut.
"Seru banget, bikin senang," ujar salah satu peserta Ainu Sholikah.
Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Krismono mengakui pihaknya ingin menciptakan suasana yang berbeda dalam seleksi CPNS.
Pihaknya menentukan tema berbeda setiap hari agar tidak monoton.
"Kami ingin membuat peserta lebih rileks dan bahagia," ungkap Krismono.
Pada hari ke-12 proses seleksi, panitia tampil dengan tema Squid Game.
Dia menjelaskan tema terseeut dipilih karena ada kemiripan antara permainan asal Korea Selatan dengan seleksi CPNS.
Para peserta disuguhkan berbagai macam rintangan dalam permainan.
Orang yang bertahan sampai akhir akan mendapat hadiah.
"Dalam hal ini, bagi yang sukses akan diangkat menjadi CPNS Kemenkumham, tetapi bedanya, Squid Game diikuti orang-orang putus asa, sedangkan seleksi CPNS diikuti masyarakat yang penuh semangat dan optimisme," kata Krismono.
Faktor mental peserta menjadi salah satu yang dominan dalam mengerjakan soal.
Banyak peserta yang terlalu tegang, sehingga hasilnya kurang memuaskan.
"Kami berharap melalui seleksi ini mendapatkan SDM yang mumpuni secara intelektual dan integritas," pungkas Krismono. (mcr12/jpnn)
Redaktur : Boy
Reporter : Arry Saputra