Pemimpin Proyek Teluk Lamong M. Harry Darmawan mengatakan, saat ini perubahan dari Teluk Lamong melingkupi tiga hal. Perubahan pertama ada pada paket A yakni dermaga. Dia mengatakan, pihaknya sedang mengerjakan proyek A" yang merupakan tambahan dermaga seluas 450x30 meter. "Tambahan ini kami tujukan untuk arus barang domestik. Sedangkan proyek a yang semula 500x50 meter sudah kami selesaikan sejak Juni lalu," ungkapnya seusai acara bantuan social bagi mayarakat sekitar proyek teluk lamong.
Penambahan tersebut, lanjut dia, disebabkan oleh tren arus perdagangan dalam negeri yang meningkat. "Komposisi perdagangan dalam negeri mencapai 54 persen. Jadi, kami harus mengakomodir kapal-kapal domestik yang ingin berlabuh," imbuhnya.
Perubahan kedua, lanjut dia, adalah paket C yang bakal mejadi jalur penguhubungan antara darat, kawasan perkantoran dan penumpukan, dan dermaga. Paket C yang kini sudah mencapai 59 persen tersebut bakal dirubah. Jalur menuju area lapangan penumpukan dan area perkantoran dengan sistem reklamasi yang dibuat sepanjang 500 meter bakal diuruk. "Kamu akan buat jalur baru dengan sistem jembatan sepanjang 800 meter. Sesuai dengan keputusan dari pemerintah kota," jelasnya.
Dia melanjutkan, perubahan ke tiga menyangkut dengan jalan menuju kota. Soal itu, Harry mengaku masih menunggu balasan dari pemerintah. "Opsi yang kami ajukan adalah pembuatan jembatan layang agar lalu lintas tak terganggu dengan keluarnya truk dari area teluk lamong. Tapi, surat yang kami kirimkan ke kementrian pekerjaan umum (PU) Maret lalu masih belum direspon," ujarnya. (bil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Semen Gresik BUMN Multinasional
Redaktur : Tim Redaksi