jpnn.com, JAKARTA - Penerapan skema power wheeling, yang saat ini dibahas di dalam Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Energi Terbarukan (RUU EBET) dinilai mampu menjadikan PT PLN lebih fokus memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Menurut pengamat energi bersih Abadi Poernomo dengan skema power wheeling akan mengurangi beban BUMN energi tersebut.
BACA JUGA: PLN Indonesia Power Raih 13 Proper Emas dari KLHK
"Power wheeling akan mengurangi beban PLN, sehingga PLN pun semakin fokus pada masyarakat sehingga masyarakat diuntungkan. Skema ini juga sudah diberlakukan di berbagai negara,” ujar Abadi.
Menurut dia, melalui skema tersebut, pasokan listrik PLN akan terpenuhi, termasuk yang berasal dari pembangkit EBT sehingga kebutuhan listrik masyarakat dan industri juga akan tercukupi.
BACA JUGA: Vivo Dukung Perhelatan UEFA EURO 2024TM dengan Teknologi Imaging Terbaik
"Begitu pula dengan industri, yang saat ini membutuhkan listrik yang berasal dari EBT, juga terpenuhi. Makanya, memang dibutuhkan kombinasi dengan pembangkit EBT," katanya.
Saat ini, lanjutnya, kalangan industri membutuhkan pasokan energi bersih. Bisa saja industri tersebut memasang pembangkit energi surya, tetapi tidak akan mencukupi kebutuhan energi bersih industri tadi.
BACA JUGA: Polisi Belum Terima Laporan Serikat Karyawan Garuda Indonesia
Oleh karena itu, tidak sedikit kalangan industri yang kemudian membangun pembangkit EBT, hanya saja pembangkit tersebut harus berada di lokasi spesifik yang jauh dari kawasan industri tadi.
Namun dalam kondisi sekarang, menurut dia, industri tersebut tidak bisa serta-merta menggunakan listrik yang berasal dari pembangkit EBT-nya tetapi harus dijual dulu ke PLN, melewati transmisi PLN, dan industri tadi membeli lagi listriknya sendiri.
"Daripada begitu seharusnya industri yang membangun pembangkit EBT bisa menggunakan listrik dari pembangkitnya sendiri dengan menggunakan transmisi PLN. Apalagi penggunaan transmisi itu kan juga berbayar," ujarnya.
Terpisah, anggota Komisi VII DPR Sartono Hutomo mengatakan, power wheeling merupakan opsi untuk menghadirkan industri yang efisien dan penuh manfaat.
Di antaranya, dapat mengakses energi yang beragam termasuk energi baru terbarukan seperti angin, hidro, dan tenaga surya, serta efisiensi dalam penggunaan sumber daya.
Meski begitu dia mengingatkan penerapan skema tersebut membutuhkan regulasi yang tidak tumpang tindih serta menguntungkan semua pihak, termasuk PLN.
"Ini kunci kesuksesan penerapan power wheeling. Peraturan mengenai biaya, izin, dan persyaratan teknis merupakan faktor kunci yang dapat memengaruhi tingkat kemudahan dalam menerapkan power wheeling," sebut Sartono.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi