Skenario Ini Jadi Bukti Pemerintah Menyingkirkan Honorer K2

Senin, 24 September 2018 – 16:40 WIB
Honorer K2 di sejumlah daerah menggelar aksi menuntut pemerintah agar diangkat menjadi CPNS. Salah satunya Honorer K2 di wilayah Mojokerto, Senin (24/9). Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah dinilai mencari-cari alasan untuk menyingkirkan honorer K2 (kategori dua) usia di atas 35 tahun. Sebab, 438.590 honorer K2 ini mengabdi sejak muda dan menua demi negara.

“Kami kan pernah muda dan mengabdikan diri dengan tugas-tugas kami sampai tua. Kok usia kami disalahkan dalam setiap kebijakan pemerintah,” kata Koordinator Wilayah (Korwil) Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Jawa Timur Eko Mardiono kepada JPNN, Senin (24/9).

BACA JUGA: Massa Honorer K2 Daerah Sudah Siap Bergerak ke Istana

Bila pemerintah tetap mengarahkan pada PPPK, Eko memprediksikan akan terjadi penolakan besar-besaran. Apalagi penyelesaian honorer K2 tua menunggu rekrutmen CPNS jalur umum selesai. Dari skenario ini menjadi bukti pemerintah memang ingin menyingkirkan honorer K2 yang sudah mengabdi puluhan tahun dengan upah murah.

“Wah, kalau PP PPPK diteken bisa ramai ini. Masalah honorer K2 belum selesai kok pemerintah sudah membuka untuk umum. Katanya tidak ada dana, ini pemerintah plintat-plintut,” ketusnya.

BACA JUGA: Imbauan Ketum PGRI untuk Guru Honorer K2: Terima Saja PPPK

BACA JUGA: Massa Honorer K2 Daerah Sudah Siap Bergerak ke Istana

Dia mengimbau pemerintah untuk melihat pengabdian honorer K2 di daerah. Honorer K2 sudah banyak membantu pemerintah dalam segala hal. Dengan biaya yang sangat sedikit, semua program pemerintah berjalan seperti ini.

BACA JUGA: Pentolan Honorer K2: Pak Jokowi, Ingat Pilpres!

“Sekarang sudah baik malah yang membuat baik dimasukan "kotak obat" P3K (PPPK). Apa dikira sudah berhasil dan tidak dibutuhkan lagi sehingga orang itu disingkirkan pelan-pelan. Ini tindakan sangat zalim,” sergahnya.(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendaftaran CPNS Disambut Aksi Besar-besaran Honorer K2


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler