jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim diminta segera memutuskan skenario mana yang akan dilakukan terkait tahun ajaran baru sekolah di saat pandemi virus corona jenis baru (Covid-19) belum menunjukkan penurunan yang signifikan.
Demikian disampaikan Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira pada Kamis (21/5).
BACA JUGA: Penjelasan Mendikbud Nadiem Makarim soal Siswa Kembali Bersekolah
Dia mengatakan, situasi pandemi Covid-19 menyebabkan banyak agenda besar nasional terpaksa ditunda, digeser atau dijadwalkan ulang.
Salah satunya tentang tahun ajaran sekolah, yang muncul opsi untuk digeser ke awal tahun.
BACA JUGA: Mas Nadiem, Ini Pengaduan Terbaru Guru Honorer soal TPG
"Karena sampai saat ini Gugus Tugas Nasional Covid-19 belum secara resmi mengumumkan akhir dari situasi wabah, dan kembali ke kehidupan normal, maka Kemdikbud sebagai penanggung jawab utama Pendidikan nasional perlu menyiapkan skenario-skenario agenda tahun ajaran baru," ucap Andreas.
Legislator Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan di komisi pendidikan ini mengatakan, sejauh ini ada skenario optimistis dan pesimistis yang sedang dipertimbangkan.
BACA JUGA: Indra Masuk saat Sintya Wulandari Salat, Lantas Terjadi Peristiwa Biadab
Pertama, skenario optimis. Artinya wabah ini akan mereda di bulan Mei dengan asumsi di Juni wabah ini akan berakhir, pemerintah bisa memutuskan Juli 2020 merupakan awal tahun ajaran baru 2020/2021.
"Skenario pesimis, wabah ini mereda sekitar September - Oktober 2020, dan berakhir Desember, sehingga tahun ajaran baru dimulai Januari 2021. Artinya, ini kembali seperti sebelum 1979 di mana tahun ajaran dimulai pada setiap Januari," jelas legislator Dapil Nusa Tenggara Timur 1 ini.
Kedua skenario ini kemungkinan pelaksanaannya tergantung pada tingkat kepatuhan dan disiplin warga bangsa ini mematuhin protokol Covid-19.
Dalam Raker terkahir Komisi X dengan Kemdikbud, kata Andreas, masalah tahun ajaran baru ini sudah dia pertamyakan kepada Mendikbud.
"Secara tegas mendikbud pun memberikan jawaban bahwa Kemdikbud juga sedang membicarakan, mendiskusikan dengan para ahli dan konsultasi dengan Gugus Tugas Nasional Covid 19. Namun sampai saat ini belum diputuskan. Masih menunggu perkembangan dalam beberapa waktu ke depan," jelasnya.
Andreas menambahkan, pertimbangan tahun ajaran baru dalam situasi pandemi ini memang tidak hanya menyangkut variabel pendidikan tetapi terutama juga harus memperhatikan variabel kesehatan.
Sehingga keputusan Kemdikbud harus mendengar dan mempertimbangkan masukan dari Gugus Tugas Nasional Covid-19. (fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam