Skill Rendah, Buruh Tak Bisa Minta Gaji Besar

Senin, 28 Oktober 2013 – 20:49 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Tenaga Kerja dan Tramsigrasi Muhaimin Iskandar tidak hanya mengkritisi cara buruh menyampaikan aspirasi, tapi juga masalah tingkat pendidikan serta skill yang dimiliki para pekerja/buruh.

Menteri yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa itu mengatakan banyak di antara buruh pendidikannya masih rendah. Rata-rata didominasi lulusan SD dan SMP. Karena itu, produktivitas serta keterampilan dan kompetensi kerja (skills labour) para pekerja harus ditingkatkan supaya pendapatan juga naik.

BACA JUGA: Investasi Jamsostek Capai Rp 11,72 triliun

“Jangan skillnya rendah namun penghasilan minta naik. Itu tidak bisa. Makanya kita harus belajar. Makanya kita  harus tingkatkan pelatihan,"kata Muhaimin menanggapi permintaan kenaikan gaji oleh ribuan buruh di tanah air, Senin (28/10).

Dikatakan Muhaimin, pemerintah bersama buruh harus terus bersama-sama meningkatkan jenjang kualifikasi dan potensi pekerja agar penghasilannya naik.

BACA JUGA: Dahlan Sebut Sejarah Baru, Inalum 100 Persen Indonesia

Dalam memperjuangkan aspirasi dan hak-haknya, Muhaimin juga meminta pekerja/buruh juga memperhatikan dan mempertimbangkan kemampuan dunia usaha dan industri, terutama industri padat karya yang tersebar di seluruh Indonesia.

Nah, upah yang dituntut buruh harus seiring dengan kemajuan industri supaya tidak mati. Karena banyak industri padat karya bergeser tempat dari Jabodetabek pindah ke semarang, kendal, blora dan daerah Jateng lainnya.

BACA JUGA: Konsumsi Listrik Tumbuh

"Nanti kalau di sana naik juga akhirnya matilah industri padat karya. Itulah yang kita takutkan. Makanya (tuntutan upah) harus seimbang,”jelasnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2017, Indonesia Diprediksi Alami Krisis Pangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler