jpnn.com, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus mendorong penggunaan produk dalam negeri kegiatan usaha minyak dan gas bumi.
Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko mengatakan tahun ini pihaknya fokus mengembangkan dan mengintegrasikan produsen lokal untuk memenuhi kebutuhan industri hulu migas nasional.
BACA JUGA: SKK Migas Konsisten Bina Penyedia Barang dan Jasa Penunjang Hulu Migas
Hal itu diungkapkan Rugi saat membuka Lokakarya Strategi Rantai Suplai Hulu Migas dan Pemaparan Program Kapasitas Nasional 2023, di Jakarta, baru-baru ini.
Lokakarya tersebut diikuti sekitar 118 perwakilan perusahaan, termasuk penyedia barang/jasa serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
BACA JUGA: SKK Migas Ungkap Kabar Baik dari Sumatra Selatan, Menggembirakan!
Tahun ini Forum Kapasitas Nasional akan kembali diadakan di Jakarta pada 26-27 Juli 2023, dengan tema ‘Pengembangan Integrasi Kapabilitas Dalam Negeri dalam rangka Peningkatan Kapasitas Nasional’. Seperti tahun sebelumnya, Forum Kapasitas Nasional akan didahului event Pra Frorum Kapnas di Surabaya, Sorong, Balikpapan, Batam dan Palembang.
Rugi mengungkapkan menunjukkan kemampuan pabrikan lokal dalam memenuhi kebutuhan industri hulu migas terus bertumbuh.
BACA JUGA: Pegawai SKK Migas Disandera Kelompok Teroris, Pasukan Denjaka Dikerahkan
"Terbukti dari penggunaan TKDN pada 2022 tumbuh enam persen, dari 58,95 persen menjadi 64,75 persen," ujar Rudi dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (12/2).
SKK Migas mencatat sepanjang 2022 nilai pengadaan barang dan jasa industri hulu migas nasional mencapai USD 6,08 miliar atau sekitar Rp 91 triliun.
Adapun Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 64,75 persen (cost basis), atau tujuh persen lebih di atas target komitmen TKDN 2022 yang sebesar 57 persen.
Dibandingkan 2021, nilai pengadaan barang dan jasa hulu migas naik lebih dari USD 2 miliar atau Rp 30 triliun.
Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas Erwin Suryadi mengatakan sejak 2021 pihaknya mengimplementasikan Program Peningkatan Kapasitas Nasional melalui pembinaan kapasitas daerah di 5 wilayah operasi.
Kemudian, pengembangan kapasitas nasional, dan pembinaan pabrikan dalam negeri untuk memasuki pasar internasional.
“Kami menjalankan Program Penilaian Bersama yang diikuti 29 pabrikan lokal pada 2021, dan 47 pabrikan pada 2022. SKK Migas bahkan sudah menerbitkan Buku Kemampuan Nasional 2021,” paparnya.
SKK Migas akan terus mendorong terciptanya produk 3 aspek keunggulan untuk mendukung kebutuhan kegiatan operasi migas, yaitu quality (kualitas), price (harga) dan delivery atau waktu penyerahan.
"Semua ini dilakukan dalam rangka memenuhi target produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan produksi gas 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030," ungkap Erwin.
Selain itu, ada beberapa pabrikan lokal yang sukses menembus pasar ekspor. Keberhasilan ini tak lepas dari program pengembangan serta kegiatan business match-making yang difasilitasi SKK Migas di ajang Oil and Gas Malaysia dan event ADIPEC di Abu Dhabi, pada 2022.
Soni, mewakili PT Teknologi Rekayasa Katup (TRK) yang memproduksi katup (valve) sebagai alat pengontrol fluida minyak dan gas-- mengungkapkan sedang menjajaki penambahan volume ekspor.
“Sudah ada yang kita kirim keluar. Kami masih bernegosiasi untuk penambahan volume,” katanya tanpa merinci nilai ekspornya.
Direktur Utama PT Luas Birus Utama Bambang Sukmonojati juga mengapresiasi penyelenggaraan Forum Kapasitas Nasional 2022.
“Produk kami lebih dikenal, tak hanya di industri hulu migas. Sekarang ada beberapa perusahaan energi yang meminta pasokan dari kami,” katanya.
PT Luas Birus Utama merupakan pabrikan yang memproduksi berbagai bahan kimia untuk optimisasi sumur migas (Chemical OER).(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul