jpnn.com, JAKARTA - Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi mengatakan konsistensi membina penyedia barang dan jasa penunjang hulu migas adalah bentuk optimalisasi Produk Dalam Negeri.
Selain itu, juga sebagai upaya meningkatkan efisiensi kegiatan hulu migas serta mendukung proyek dan operasi KKKS dalam mencapai target 1 Juta Barel Minyak dan 12 BSCFD pada 2030.
BACA JUGA: Pimpinan SKK Migas Dirombak, Yulian Gunhar Ingatkan soal Lifting Minyak dan Gas
Hal itu disampaikan Erwin saat acara Apresiasi Pelaksanaan Program Penilaian dan Pembinaan Bersama terhadap Industri Penunjang Hulu Migas Tahap II Tahun 2022 bertempat di Jakarta, Senin (19/12).
SKK Migas dalam kesempatan itu juga menampilkan peluang terjadinya integrasi antara pabrikan dalam negeri yang bertujuan untuk menciptakan produk dalam negeri yang memiliki nilai TKDN gabungan yang cukup tinggi.
BACA JUGA: SKK Migas Ungkap Kabar Baik dari Sumatra Selatan, Menggembirakan!
"Diharapkan dengan adanya terobosan dari SKK Migas ini akan semakin banyak terjadi kolaborasi antar pabrikan dalam negeri untuk melengkapi produk-produk yang dibutuhkan oleh operasi KKKS," ujar Erwin.
SKK Migas pada tahun ini bersama 18 KKKS telah berhasil melakukan penilaian dan pembinaan terhadap 35 Penyedia Barang dan Jasa penunjang Hulu Migas yang termasuk di dalam 8 komoditas utama yaitu antara lain Komoditas Chemical, Electrical, Instrumentation, Mechanical Static, TVF (Tubular, Valve dan Fitting), Rotating, Structure dan Drilling Subsurface.
BACA JUGA: Hadiri Forum ADIPEC 2022, Kepala SKK Migas Ajak Investor Kembangkan Potensi Gas
Adapun penilaian dan pembinaan ini dilakukan untuk memastikan kemampuan serta membantu dalam bentuk pembinaan kepada penyedia barang/jasa dalam negeri agar dapat memenuhi kualifikasi kebutuhan operasi dan proyek hulu migas di Indonesia.
Penghargaan apresiasi diberikan secara langsung kepada 35 pabrikan dalam negeri yang telah mengikuti program pembinaan dan kepada 18 KKKS yang tergabung dalam SME dan Tim Pelaksana serta kepada para Pimpinan/Pembina SCM KKKS yang mendukung program Kapasitas Nasional terbaik hulu migas pada 2022.
Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko mengatakan apapun hasil yang telah dicapai dari Program Penilaian dan Pembinaan Bersama diharapkan menumbuhkan sisi positif kepada semua perusahaan.
"Proses penilaian bertujuan untuk lebih meningkatkan kapabilitas kemampuan dan keandalan pabrikan dalam negeri berdasarkan analisa gap dan rekomendasi pengembangan yang diberikan agar dapat memenuhi kualifikasi kebutuhan operasi dan proyek hulu migas di Indonesia,” ujar Rudi.
Turut hadir Direktur Jendral Migas Kementerian ESDM RI Tutuka Ariadji.
Dia menyampaikan dukungan penuhnya atas pelaksanaan program guna memastikan produk dalam negeri telah memenuhi spesifikasi, mutu dan kebutuhan operasi migas.
“Saya berharap seluruh KKKS yang telah terlibat dalam program ini akan selalu konsisten dan mengupayakan penggunaan produk dalam negeri untuk menggantikan produk impor sehingga mendukung pertumbuhan perekonomian nasional," kata Tutuka.
VP SCM Pertamina Hulu Energi Subholding Upstream Kunadi menyampaikan dukungannya terhadap pelaksanaan program Program Penilaian dan Pembinaan Bersama.
Menurutnya, Program Penilaian dan Pembinaan Bersama membawa tone positif yang membanggakan.
"Menjadi salah satu pemicu semangat bagi kami dan Team SCM PT Pertamina Hulu Energi Subholding Upstream dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab mensupport kegiatan operasional perusahaan untuk mewujudkan harapan Stakeholders terkait," kata Kunadi.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul