SKK Migas Jawab Implementasi Program TJS Lewat Buku

Kamis, 21 Desember 2017 – 03:06 WIB
SKK Migas Luncurkan Buku TJS Industri Hulu Migas. Foto: Istimewa for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meluncurkan buku Bunga Rampai Program Tanggung Jawab Sosial (TJS) Industri Hulu Migas Kalimantan dan Sulawesi di Gedung City Plaza, Jakarta, Rabu (20/12).

Peluncuran dilakukan oleh Deputi Pengembangan dan Dukungan Bisnis SKK Migas M Atok Urrahman.

BACA JUGA: SKK Migas Siap Dukung UMKM

Sebanyak 80-an peserta yang tergabung dalam Forum Kehumasan SKK Migas-Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) menghadiri acara itu.

“Buku ini bisa menjawab implementasi program TJS di kegiatan hulu migas (minyak dan gas bumi) di Kalimantan dan Sulawesi, ” kata Atok.

BACA JUGA: JOB PPEJ Sumbang Miniatur Alat Migas untuk Pendidikan

Menurut Atok, buku itu menjadi tolak ukur program TJS berhasil mendekatkan industri hulu migas ke masyarakat.

Melalui program-program TJS, masyarakat memperoleh penguatan dan pemberdayaan (empowerment) dengan beragam pengetahuan dan keterampilan.

BACA JUGA: SKK Migas Paparkan CSR di Universitas Trunojoyo

Dengan begitu, manfaat dari kehadiran industri migas di dekat lokasi masyarakat memberi dampak ekonomi dan sosial yang besar.

Atok menyampaikan apresiasi yang besar kepada SKK Migas Perwakilan Kalsul beserta sejumlah Kontraktor KKS yang terlibat dalam penyusunan buku yang dapat dijadikan pelajaran terbaik bagi para pegiat TJS di sektor hulu migas.

Dia berharap langkah yang baik dan positif ini dapat menjadi inspirasi dari perwakilan lain untuk dapat membuat karya serupa.

“Ini dapat menjadi alat dokumentasi dan laporan yang baik kepada para stakeholder (para pemangku kepentingan) atas kerja keras sejumlah Kontraktor KKS selama ini,” tegas Atok.

Sementara itu, Kepala Perwakilan SKK Migas Kalsul Nasvar Nazar menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, baik Kontraktor KKS di wilayah Kalsul maupun tim penyusun.

“Semoga buku ini menjadi wahana upaya peningkatan kemandirian masyarakat, sebagai pemberdayaan dan penguat (kompetensi) yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas di daerah operasi industri hulu migas maupun di Indonesia,” kata Nasvar.

Sementara itu, Budi R Minulyo yang mewakili tim editor dari Universitas Nasional mengatakan, buku itu merupakan proses panjang dari beragam kegiatan terkait TJS di industri hulu migas di wilayah Kalimantan dan Sulawesi.

Buku itu dibuat dari kebutuhan industri hulu migas untuk mendokumentasikan berbagai kegiatan TJS yang telah dilakukan, baik bentuk, penerima manfaat, serta dampaknya.

“Buku ini juga bisa dipakai sebagai alat komunikasi industri hulu migas dengan para stakeholder-nya agar mereka memahami apa yang telah dilakukan beserta dampak nyata industri ini di tengak ekspektasinya yang tinggi,” jelas direktur Program Indocita Consultant ini.

Budi bersama Indocita yang memiliki reputasi dalam mengantar beberapa perusahaan migas dalam meraih Proper Emas menambahkan, selama ini salah satu sisi yang luput dari perusahaan-perusahaan migas adalah melakukan pendokumentasian kegiatan TJS, mulai perencanaan hingga monitoring dan evaluasi.

“Buku seperti ini akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan yang mengikuti penilaian Proper atau pemeringkatan kinerja lingkungan dan sosial di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),” katanya. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jabanusa Sumbang 30 Persen Kebutuhan Minyak Nasional


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
SKK Migas   migas  

Terpopuler