SKO Ragunan Koleksi 27 Emas di Ajang ITSSG 2018 Thailand

Rabu, 15 Agustus 2018 – 21:59 WIB
SKO Ragunan sukses meraih 27 Emas, 13 perak dan 8 perunggu, saat mengikuti ITSSG 2018 Thailand. Foto: kemenpora for jpnn

jpnn.com, THUNGSONG - Kontingen Indonesia melalui SKO Ragunan sukses meraih 27 Emas, 13 perak dan 8 perunggu, saat mengikuti International 21st Thailand Sports School Games (ITSSG) yang berlangsung di Thungsong, Nakhon Si Thammarat, Thailand, sejak 2-11 Agustus 2018.

Total raihan tersebut didapat dengan mengikuti enam cabang olahraga yang dipertandingkan seperti atletik, gulat, renang, panahan, volly dan sepakbola, dari
kekuatan hanya 59 atlet.

BACA JUGA: SKO Bertekad Perbanyak Cetak Atlet Kelas Dunia

Untuk cabor atletik yang hanya berkekuatan tujuh atlet berdasarkan kelompok umur, kontingen Indonesia meraih satu emas dan satu perak. Sedangkan gulat dengan menerjunkan enam atletnya, mampu mendulang tiga emas dan dua perunggu.

Sementara cabor renang dengan hanya berkekuatan 11 atlet sukses mengoleksi 16 emas, 10 perak dan empat perunggu. Sama halnya dengan panahan yang
mengirimkan lima pemanahnya, berhasil membawa pulang ke Tanah Air tujuh emas dan dua perak.

BACA JUGA: Hamdalah, Nurul Maulita Lolos Seleksi SKO Ragunan

Sedangkan volly indoor dengan skuat 12 pemain serta sepakbola melalui 18 atletnya, masing-masing meraih satu medali perunggu.

Luluk Hadiyanto, selaku vice CdM kontingen Indonesia di ajang pesta olahraga bagi sekolah olahraga se-ASEAN ini memberikan apresiasi kepada para atlet SKO
atas prestasi yang diraihnya.

BACA JUGA: Menpora: Kalian Harus Tetap Berlatih demi Prestasi Tertinggi

Lebih lanjut Luluk mengatakan jika keikutsertaan SKO Ragunan dalam ITSSG 2018 kali ini lebih untuk memberikan pengalaman bertanding, karena pihaknya
mengikuti kompetisi lebih banyak pada usia 16 tahun. "Kenapa 16 tahun? Karena target kami di usia u-18 tahun mereka tampil pada kejuaraan asia junior, kejuaraan dunia junior, Asia Youth, Olimpic Youth," ungkap juara bulutangkis ganda putra Thailand Open pada tahun 2001 dan 2004 itu.

Selain itu, lanjut luluk, karena PP/PB tidak mempunyai kalender kejuaraan yang tetap dan usia berjenjang. "Contoh sebagai perbandingan, seperti cabor gulat hanya ada satu kejuaraan nasional (kejuaraan antar PPLP/SKO), sedangkan Thailand mempunyai kalender kejuaraan 15 kali dalam setahun, sehingga ajang ini tepat untuk menambah jam terbang atlet muda kita, khususnya binaan SKO Ragunan," pungkasnya.

Sementara itu, Deputi III Pembudayaan Olahraga Dr. Raden Isnanta M.Pd, mengatakan bahwa multi even ITSSG 2018 ini merupakan ajang kompetisi antar Sekolah
Olahraga se-ASEAN yang cukup bergengsi, khususnya bagi para pembina SKO (Sekolah Khusus) Olahraga, lantaran sebagai tolok ukur keberhasilan pembinaan SKO.

"Ini merupakan even tahunan yang juga sekaligus sebagai sport intelegent masing-masing negara ASEAN, karena dari Akademi atau SKO itulah cikal bakal atlet
nasional masing-masing negara lahir," tutur Deputi Raden Isnanta.

"Dengan raihan medali yang peroleh, lanjut Isnanta, secara umum bagi Indonesia adalah sesuatu yg menggembirakan seperti di Gulat, renang, panahan. "Namun
juga masih perlu dioptimalkan di cabor atletik kedepannya, dimana cabor tersebut cukup banyak medali yang diperebutkan," tuturnya.

Ajang ini diikuti oleh lima negara seperti Thailand yang mengirimkan 27 SKO-nya, Brunei Darussalam satu SKO, Malaysia enam SKO, Singapore Sports School
serta Indonesia mengirimkan SKO Ragunan, dengan total partisipan keseluruhan di ajang International Thailand Sports School Games adalah 6100 peserta.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelepasan Kelulusan Atlet SKO Ragunan, Egy Maulana Gak Hadir


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler