BACA JUGA: Bepe Berharap Angka Keramat, Irfan Dapat Dukungan Spesial
Deg-degan juga barangkaliSejauh ini, banyak orang yang masih yakin dan optimis bahwa timnas Garuda akan mampu menang
BACA JUGA: Pendukung Timnas Tanpa Tiket Tetap Serbu GBK
Malah, cukup banyak juga yang berkeyakinan kalau skuad Merah Putih bakal mampu membalikkan keadaan, dengan menang besar atas Malaysia, serta akhirnya membuat bangga dengan meraih gelar juara di turnamen iniTerkait dengan harapan besar untuk menang, serta kemumgkinan kekalahan ini, salah seorang penulis muda, ES Ito, agaknya punya pemikiran yang sedikit berbeda
BACA JUGA: Santa Cruz Merapat ke Lazio
Tepatnya, lewat sebuah tulisan bertajuk 'Surat Untuk Firman' di situsnya, Itonesia.com, sang penulis yang menyebut hanya berbeda usia beberapa bulan dengan Firman Utina itu, justru menyerukan Firman dkk untuk tak terbebani oleh menang-kalah."Firman Utina, kapten tim nasional sepak bola Indonesia, bermain bola lah dan tidak usah memikirkan apa-apa lagiSepak bola tidak ada urusannya dengan garuda di dadamu, sebab simbol hanya akan menggerus kegembiraanSepak bola tidak ada urusannya dengan harga diri bangsa, sebab harga diri tumbuh dari sikap dan bukan harapanDi lapangan kau tidak mewakili siapa-siapa, kau memperjuangkan kegembiraanmu sendiriDi pinggir lapangan, kau tidak perlu menoleh siapa-siapa, kecuali Tuan Riedl yang percaya sepak bola bukan dagangan para pecundang," tulisnya dalam salah satu bagian.
"Berlarilah Firman, Okto, Ridwan dan Arif, seolah-olah kalian adalah kanak-kanak yang tidak mengerti urusan orang dewasaBerjibakulah Maman, Hamzah, Zulkifli dan Nasuha seolah-olah kalian mempertahankan kegembiraan yang hendak direnggut lawanTenanglah Markus, gawang bukan semata-mata persoalan kebobolan tetapi masalah kegembiraan membuyarkan impian lawanGonzales dan Irvan, bersikaplah layaknya orang asing yang memberikan contoh kepada bangsa yang miskin teladan," tulis Ito lagi.
"Kawan, aku berbicara tidak mewakili siapa-siapaIni hanyalah surat dari seorang pengolah kata kepada seorang penggocek bolaSejujurnya, kami tidak mengharapkan Piala darimuKami hanya menginginkan kegembiraan bersama dimana tawa seorang tukang becak sama bahagianya dengan tawa seorang pemimpin Negara," ungkap sang penulis lagi dalam 'surat'-nya itu.
"Tidak, kami tidak butuh piala, bermainlah dengan gembira sebagaimana biasanyaBiarkan bola mengalir, menarilah kawan, urusan gol seringkali masalah keberuntunganEsok di Senayan, kabarkan kepada seluruh bangsa bahwa kebahagiaan bukan urusan menang dan kalahTetapi kebahagiaan bersumber pada cinta dan solidaritasBerjuanglah layaknya seorang laki-laki, kawanAdik-adik kita akan menjadikan kalian teladan!" tutur Ito mengakhiri tulisan yang dipostingkan Selasa (28/12) kemarin tersebut.
Tulisan ini sendiri, mungkin memang hanya suara pribadi seorang ES ItoNamun dari komentar yang terdapat di bagian bawah tulisan, tampak bahwa tulisan ini cukup populer, bahkan kemudian telah beredar ulang (di-copy paste) di berbagai belahan dunia mayaDari komentar yang ada pula, tak sedikit terlihat orang yang sependapat dan mendukung pemikiran ItoSesuatu yang disebut menyejukkan, namun di sisi lain - jika dibaca oleh para pemain timnas - bukan tak mungkin malah meringankan beban para pemain sehingga mereka bisa tampil lebih maksimal(ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berharap Keuntungan Lebih di Partai Final
Redaktur : Tim Redaksi